Mohon tunggu...
Luthfi Haidar
Luthfi Haidar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Jurusan KPI/UINSSC

(kosong)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengobatan Praktik Habbatus Sauda dalam Kesehatan Persfektip Kitab-Kitab Hadis

21 Juni 2024   23:21 Diperbarui: 22 Juni 2024   10:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habbatussauda merupakan salah satu biji yang digunakan Nabi untuk pengobatan. Nabi sendiri sudah menyebutkan manfaat dan cara menggunakan habbatus sauda untuk pengobatan. 

Seiring berkembangnya waktu, habbatus sauda diolah menjadi bahan tambahan dalam berbagai jenis obat, maupun produk kebersihan sehari-hari seperti shampoo, sabun mandi, pasta gigi, sabun cuci piring, dll. Perkembangan ini membuat masyarakat makin jauh dari pemahaman tentang cara penggunaan habbatus sauda yang sudah diajarkan sejak awal oleh Nabi. 

Dalam penelitian ini, akan ditelusuri hadis-hadis yang membahas tentang habbatus sauda. Selain itu, juga akan dideskripsikan bagaimana cara pengunaan habbatus sauda unutk pengobatan yang diambil dari hadis maupun kitab syarah hadis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pustaka. Hadis-hadis tentang habbatus sauda yang sudah didapatkan dari beberapa persfektip yang sudah akan dipaparkan pada bagian pembahasan. 

Penggunaan habbatus sauda cukup mendapat apresiasi dalam masyarakat Indonesia dengan pengolahan dan kemasan yang beragam. Pertama, habbatus sauda merupakan bahan yang dikemas dalam obat herbal berbentuk kapsul, biji asli, dan minyak. Kedua habbatus sauda digunakan bahan tambahan dalam produk sabun mandi, shampo, dan sabun cuci perabotan dapur. 

Penelitian ini akan fokus kepada produk perawatan yang ada digunakan di rumah sehari-harinya seperti sabun dan shampo yang komposisinya menggunakan habbatussauda. Habbatus Sauda sudah banyak dimodifikasi penggunanannya. Nabi sendiri mengajarkan bagaimana cara menggunakan habbatus sauda untuk menyembuhkan penyakit. 

Penggunaan dan jenis habbatus sauda yang beragam membuat cara yang awal digunakan Nabi menjadi tidak lagi popular dikalangan masyarakat. Maka dari itu, peneliti merasa perlu untuk mengangkat hadis-hadis tentang habbatus sauda dan membahas lebih lanjut cara habbatus sauda digunakan pada awalnya.

Sumber foto : dokumentasi pribadi
Sumber foto : dokumentasi pribadi

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexi Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk melihat fenomena tentang kejedian yang dialami oleh subjek penelitian secara keseluruhan dengan cara menggambarkan dalam bentuk

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari website https://dorar.net untuk mencari hadis yang berisi tentang habbatus sauda. Adapaun data primer diperoleh dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini

Teknik pengunpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik observasi. Peneliti menelusuri dan mencermati hadis-hadis yang ada dalam website https://dorar.net. Kata

kunci yang digunakan adalah . 

Hadis-hadis tentang habbatus sauda yang sudah didapatkan dari https://dorar.net, kemudian diklasifikasi yang menjelaskan tentang cara penggunaan habbatus sauda. Selain dari teks hadisnya, penjelasan tentang cara penggunaan habbatus sauda ini juga dianalisis dengan memperhatikan penjelasannya dari kitab syarah hadis.

sumber gambar : Habbat's
sumber gambar : Habbat's

Jintan hitam atau yang lebih dikenal dengan habbatussauda (Nigella sativa) merupakan salah satu tanaman yang sangat populer dikalangan masyarakat pada daerah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selama bertahun-tahun, tanaman ini telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Pemanfaatan jinten hitam termasuk dalam Thibbun Nabawi, yang diartikan sebagai pengobatan yang dilakukan berdasarkan hadits-hadits Nabi.

 Hadits tentang habbatussauda telah diriwayatkan oleh Aisyah ra yang mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Habbatus saudah memiliki kandungan zat aktif thymoquinone, dithymoquinone, thymohydroquinone, dan thymol.

 Thymoquinone adalah zat aktif utama dari volatile oil (minyak atsiri) Nigella sativa. Thymoquinone berfungsi sebagai anti-inflamasi dengan cara menghambat jalur siklo-oksigenase dan lipooksigenase yang berfungsi sebagai mediator alergi dan peradangan. Suatu studi ilmiah, ekstrak biji Nigella sativa terbukti mampu meningkatkan fungsi sel polymorphonuclear (PMN). 

Penelitian lain juga telah membuktikan efek Nigella sativa dalam menstimulais sitokin Macrophage Activating Factor (MAF) sehingga meningkatkan fungsi makrofag yang berperan dalam sistem imun seluler. Saponin juga terkandung pada Nigella sativa yang berperan dalam membantu proses penyembuhan luka. Selain sebagai anti-inflamasi, saponin juga dapat mempercepat pembentukan pembuluh darah baru dalam proses penyembuhan luka (angiogenesis) melalui VEGF. 

Zinc dalam Nigella sativa juga dibutuhkan dalam penyembuhan luka. Hal ini disebabkan, karena perannya dalam pembentukan protein serta sintesis kolagen, tetapi tidak memengaruhi fibroblas secara langsung. Oleh karena itu, mineral ini diperlukan dalam pembentukan kolagen yang merupakan hal penting dalam tahap penyembuhan luka.
            Mengingat banyak manfaat yang dimiliki oleh habbatus saudah ini, akhirnya memicu beberapa industry farmasi di Indonesia yang berfokus pada herbal medicine untuk memproduksi dalam skala nasional. Kemasan yang disediakan dalam bentuk oil ataupun serbuk. Penggunaan habbatus saudah untuk penyembuhan luka bisa diberikan dengan mengoleskan oil habbatus saudah pada area luka atau bisa dilakukan dengan mengkonsumsi secara oral sesuai dengan dosis yang telah tertera pada label produk pengobatan Habatussauda.

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Gambar di atas itu salah satu yang sudah mengkonsumsi obat herbal habatussauda di ceritakan saudara yang saya wawancara itu sebelumnya sempet sakit muntaber dan mengkonsumsi obat herbal habatussauda itu secara rutin, alhamdulillah 3 hari kemudian sembuh kembali. 

Di ceritakan juga dari pewari hadis bahwa beliau keluar Bersama Ghalib bin Abhar, lalu dia sakit di jalan. Sesampainya di Madinah, dan dia masih sakit. Ibnu Abi 'Atiq menjenguknya dan berkata kepda kami. Berilah biji hitam kecil ini. Lalu mereka mengambil sekitar 5 sampai 7 biji dan menyerahkannya. Lalu meneteskannya ke hidung Ghalib dengan tetesan-tetesan zaitun dibeberapa sisi. Aisyah kemudian memberitahu bahwa beliau pernah mendengar Nabi bersabda bahwa habbtaus sauda ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali racun. 

Lalu ditanyakan kepada kepada Nabi apa yang dimaksud dengan racun itu. Nabi menjawab kalua racun itu adalah kematian. Nabi memerintah untuk berobat karena itu adalah salah satu sebab dari kesembuhan. Beliau menekankan beberapa macam obat yang sudah diketahui manfaatnya. Dalam hadis ini seorang tabi'in Bernama Khalid bin Sa'id mengabarkan bahwa mereka melakukan perjalanan Bersama sahabat Ghalib bin Abhar. Di tengah perjalanan, sahabat Ghalib sakit tetapi tetap meneruskan perjalanan sampai Madinah. 

Di Madinah, Ibnu Abi 'Atiq menjenguknya lalu menyarankan agar Ghalib diberikan Habbatus Sauda untuk dijadikan obat. Adapaun yang dimaksudkan dengan Habbatus Sauda adalah biji barokah. Dikatakan juga sebagai jintan hijau, biji Khordal, dan sebutan yang lainnya.

Sahabat memberitahu cara habbatus sauda untuk dijadikan obat. Caranya adalah mengambil 5 sampai tujuh biji habbatus sauda, lalu digiling. Setelah lembut, diteteskan kehidung orang yang sakit, sedikit demi sedikit dengan tetesan minyak zaitun. Cara ini didasarkan hadis Aisyah yang mendengar Nabi bersabda "Sesungguhnya biji ini obat dari segala penyakit kecuali racun. Racun menurut Nabi adalah kematian. Maksudnya adalah habbatus sauda merupakan obat dari segala penyakit yang bisa menyembuhkan kecuali kematian yang tidak ada obatnya karena mati merupakan ketentuan dari Allah yang tidak bisa dihindari. 

Hadis ini menunjukkan secara umum cara mengambil manfaat dari habbatus sauda untuk segala penyakit kecuali obat kematian. Hanya saja Ibu Abi Atiq memerintah untuk meneteskan habbatus sauda yang dicampur dengan minyak zaitun ke dalam hidung orang yang sakit. Ini tidak menunjukkan semua penyakit sama cara mengobatinya dengan meneteskan habbatus sauda seperti yang diperintahkan beliau. 

Ada yang caranya dengan meminumnya, atau menyampurkannya ke obat yang lainnya. Maka cara memanfaatkan habbatus sauda ini bisa berbeda atau juga sama di antara beberapa orang. Dalam hadis ini bisa diambil pengertian untuk berobat dengan apa saja yang dihalalkan Allah, dan itu tidak keluar dari bentuk tawakkal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun