Mohon tunggu...
Luthfi hafidzhuddin makarimi
Luthfi hafidzhuddin makarimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemeriksaan Radiografi pada Manus dan wrist

23 Juni 2024   03:30 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil dari pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan)mencerminkan keberhasilan metodologi yang diterapkan untuk mendiagnosis berbagai kondisiyang mempengaruhi area ini. 14Pada penelitian ini, 100 pasien yang mengalami nyeri atau keluhanpada tangan dan pergelangan tangan telah diperiksa menggunakan pendekatan sistematis yangmelibatkan anamnesis, pemeriksaan radiografi fisik, dan pencitraan medis. Dari 100 pasien,diagnosis yang ditemukan meliputi 30 kasus fraktur, 25 kasus sindrom terowongan karpal, 20kasus tendinitis, 15 kasus osteoartritis, dan 10 kasus lainnya seperti dislokasi dan gangguanjaringan lunak.15Pemeriksaan radiografi anamnesis berhasil mengungkap gejala utama yangdialami pasien, seperti nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Pemeriksaan radiografi fisik,termasuk inspeksi visual dan palpasi, efektif dalam mendeteksi tanda-tanda fisik sepertipembengkakan, deformitas, dan nyeri lokal. Tes range of motion (ROM) menunjukkan adanyaketerbatasan gerak pada 60% pasien, baik secara aktif maupun pasif, yang mengindikasikana danya kekakuan sendi atau kerusakan jaringan. 16Tes provokatif, seperti Finkelstein's test dan Phalen's test, memberikan hasil positif pada sebagian besar pasien dengan tendinitis dan sindrom terowongan karpal, memperkuat diagnosis awal. Pencitraan medis memainkan peran krusial dalam konfirmasi diagnosis. X-ray mengidentifikasi fraktur dan osteoartritis dengan akurasi tinggi,sementara ultrasonografi dan MRI memberikan gambaran detail tentang kondisi jaringan lunakseperti tendon dan ligamen.17 MRI, khususnya, sangat berguna dalam mengidentifikasi kelainankompleks yang tidak terlihat pada pemeriksaan radiografi fisik atau X-ray.18Hasil penelitian inimenegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist.Anamnesis yang mendetail merupakan langkah awal yang esensial untuk memahami gejala danriwayat medis pasien. Pemeriksaan radiografi fisik, dengan fokus pada inspeksi visual, palpasi,dan tes ROM, membantu dalam mengidentifikasi tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis.19Tes provokatif menambah nilai dengan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kondisi spesifikseperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Peran pencitraan medis tidak dapat diremehkan.20X-ray, ultrasonografi, dan MRI masing-masing memiliki keunggulan dalam memvisualisasikanberbagai aspek dari tangan dan pergelangan tangan. X-ray, sebagai alat diagnostik dasar, efektifdalam mendeteksi fraktur dan perubahan degeneratif seperti osteoartritis. Ultrasonografimenawarkan visualisasi real-time dari jaringan lunak, memungkinkan penilaian dinamis dari tendon dan ligamen.21 MRI, dengan resolusi tinggi dan kemampuanmultiplanar,menyediakaninformasi detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks, yang sangatberguna dalam kasus-kasus yang sulit didiagnosis dengan metode lain. Kolaborasi antara dokter,radiolog, dan terapis sangat penting untuk memastikan bahwa setiap pasien menerima penangananyang paling sesuai dengan kondisinya.22 Dokter menggunakan temuan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menentukan tes pencitraan yang diperlukan. Radiolog, dengan keahliannya dalaminterpretasi gambar medis, memberikan diagnosa definitif yang mendukung rencana pengobatanyang akan diterapkan oleh dokter. Terapis kemudian bekerja dengan pasien dalam menjalankanrencana pengobatan, baik itu terapi fisik, penggunaan orthosis, atau rehabilitasi pasca-bedah.Keberhasilan pendekatan ini juga terlihat dari tingkat kepuasan pasien dan waktu pemulihanyang lebih cepat. Pasien dengan diagnosis akurat dan rencana pengobatan yang tepat melaporkanpeningkatan signifikan dalam fungsi tangan dan pergelangan tangan, serta pengurangan nyeri.Penggunaan pencitraan medis yang tepat waktu membantu dalam meminimalkan misdiagnosis danmenghindari intervensi yang tidak perlu. Kesimpulannya, metodologi pemeriksaan manus danwrist yang komprehensif dan sistematis terbukti efektif dalam mendiagnosis dan menangani berbagai kondisi yang mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan. 24Pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yangoptimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasiberbagai teknik diagnostik dan kolaborasi profesional untuk memastikan setiap pasienmendapatkan penanganan terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya.25

Kesimpulan 

Pemeriksaan radiografi pada manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) merupakanteknik diagnostik yang penting dalam evaluasi berbagai kondisi ortopedi. Studi ini menekankan bahwa radiografi tetap menjadi salah satu modalitas utama dalam mengidentifikasi fraktur,dislokasi, artritis, dan kondisi lain yang mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan. Dalampraktik klinis, radiografi memberikan gambaran yang jelas tentang struktur tulang, sepertipenilaian posisi fraktur dan integritas sendi. Hasil dari pemeriksaan radiografi memberikanlandasan yang kuat bagi dokter untuk membuat keputusan klinis yang tepat, termasuk rencanamanajemen yang sesuai, baik itu terapi konservatif maupun intervensi bedah. Teknik ini jugamembantu dalam memantau perkembangan penyembuhan pasien selama periode pemulihan.Dengan kemajuan teknologi, seperti penggunaan teknik projeksi khusus dan kualitas gambar yangditingkatkan, radiografi semakin dapat memberikan informasi yang akurat dan detail tentangkondisi pasien. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa radiografi merupakan langkah awaldalam evaluasi diagnostik, dan sering kali perlu disertai dengan pencitraan tambahan, seperti MRIatau ultrasonografi, tergantung pada kompleksitas kasus.

Referensi

Adilah AA, Purwadi B. Sindrom Kompartmen pada Anak Usia 12 Tahun dengan Fraktur Tertutup

Radius Ulna Dextra. Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2024:141-9.

Aesia YF, Widiasi DE, Sulistyowati E. Peran Faktor Risiko Dalam Peningkatan Kejadian Wrist

Pain dan Thumb Pain. Jurnal Kedokteran Komunitas. 2023;11(2).

Ardhiansyah AO, Onk SBK. Pemeriksaan Fisik untuk Kasus Bedah. Surabaya: AirlanggaUniversity Press; 2022.

Aryani AI, Jati SP, Kuntjoro T. Analisis Penyusunan Draf Panduan Praktik Klinis Pelayanan

Radiologi di RRSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas. Jurnal Manajemen KesehatanIndonesia. 2016;4(1):1-10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun