Mohon tunggu...
Humaniora

Review Buku "Belajar Goblok Dari Bob Sadino"

30 November 2015   13:22 Diperbarui: 30 November 2015   14:12 3014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Judul Buku : Belajar Goblok dari Bob Sadino

ISBN: 9789799646360

Penulis : Dodi Mawardi

Penerbit : Kintamani Publishing

Jumlah Halaman : xxix + 150

Bob Sadino, ikon entrepreneur Indonesia, hadir membagikan ilmunya di bidang kewirausahaan yang telah menjadi kunci suksesnya selama puluhan tahun. Pengusaha agro industri yang dikenal sebagai boss dari Kem Chicks ini ternyata memiliki segudang kiat dan trik yang ‘nyeleneh’ namun terbukti ampuh dalam membangun bisnis yang terus berkembang. Berasal dari keluarga yang sederhana, sempat berprofesi sebagai kuli bangunan hingga pedagang telur keliling ternyata tak menyurutkan semangat Bob untuk merintis usahanya. Baginya, menjadi ‘orang bodoh’ seperti dirinya bukanlah halangan untuk sukses, namun justru memudahkan dalam mencapai keberhasilan.

Ia menganggap ilmu sekolahan hanya melahirkan kaum sarjana yang lamban dan teracuni oleh pengetahuan basi. Bob sendiri banyak menimba ilmu dengan metode ‘street learning‘ alias belajar mempraktikkan secara langsung, dan tentu saja jauh dari lingkungan sekolahan. Tidak heran banyak ajarannya yang mendobrak dan memutarbalikkan pakem-pakem manajemen dan ekonomi yang selama ini diagung-agungkan kaum sarjana. Namun dari situlah ia menemukan bahwa untuk sukses kita harus menjadi ‘goblok’. Mengapa?

Dalam melakukan usahanya Bob memegang beberapa prinsip. Ia selalu menciptakan pasar bagi produknya, bukan mencarinya. Mencari-cari pasar, seperti yang banyak diajarkan di bangku kuliahan, hanya membuag-buang waktu dan tenaga saja. Bob juga tidak pernah bertele-tele dalam merancang usahanya. Baginya yang terpenting adalah, segera lakukan dan lihat hasilnya! Kegagalan dan kerugian justru merupakan hal yang dicarinya, untuk meningkatkan kualitas dirinya dan para karyawan.

Dalam memilih karyawannya, Bob tidak pernah melihat latar belakang pendidikan. Ia justru menerima orang dengan syarat mau bekerja dan belajar. Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh karyawannya, ia justru melihatnya sebaga satu bentuk pendidikan yang tak ternilai harganya.Karyawan seperti itu justru dipertahankan karena telah mengecap pembelajaran dari kesalahan yang diperbuatnya.

Bob senantiasa memperlakukan semua orang sebagaimana keluarganya sendiri. Termasuk karyawan dan konsumennya. Baginya, karyawan sudah seperti anak kandungnya sendiri, yang senantiasa dijaga dan dilindungi. Ia menyerahkan kepercayaan penuh kepada karyawannya untuk mengelola usahanya dan memberi kesempatan untuk berlomba menjadi yang terbaik. Tidak heran perusahaan Bob terus berkembang sekalipun banyak kompetitor yang menunggu di luar sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun