Saya tentu baru menyadari hal ini saat sudah beranjak dewasa. Ternyata Microsoft Paint (apalagi ketika masih Windows 98) merupakan aplikasi grafis sederhana, jika dibandingkan dengan Adobe Photoshop, misalnya.
Saya mulai jarang bermain Paint ketika sudah beranjak SMP. Mulai dari sini, saya hanya mengoperasikan Paint untuk quick cut and paste pictures, mengubah format gambar menjadi JPG/PNG, atau menampilkan hasil print-screen dari keyboard dengan CTRL+V pada Paint.
Sisanya, karena saya memang tidak bisa (dan berbakat) menggambar, saya hanya membuka Paint untuk bermain warna. Literally cuma klik-klik warna dan coret sana-sini untuk melepas rasa bosan.
Paint akan resmi ditutup
Microsoft sudah mengonfirmasi bahwa Microsoft Paint akan resmi dihapus dari sistem Windows ketika seri Windows 10 Autumn Creators Update dirilis.
Mengutip dari sini, pembaruan Windows 10 sendiri akan diluncurkan pada musim gugur tahun ini. Dilanjutkan bahwa walaupun Microsoft Paint akan ditutup, namun fitur Paint 3D dan pembaruan yang lain tetap ada.
Selamat tinggal, Paint
Kabar ditutupnya Microsoft Paint ini tentu membuat banyak kalangan kecewa, terlebih lagi untuk generasi 90-an yang merasakan Microsoft Paint sejak Windows jadul. Linimasa Twitter, Instagram, dan 9gag dipenuhi dengan postingan yang menggunakan tagar #RIPPaint.
Meskipun Microsoft Paint akan dimusnahkan, namun kenangan masa kecil kita bersama Paint akan sulit terlupakan. Paint merupakan awal mula perkenalan kita dengan desain grafis sederhana. Dengan "tumbuh kembang" masa kecil yang didampingi oleh Microsoft Paint, tak sadar kita ikut mengembangkan keahlian komputer kita :')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H