Liburan memang selalu hal yang ditunggu-tunggu banyak orang, apalagi jika liburannya bareng banyak teman, begitu pula saya diliburan kali ini. Banyak teman-teman baru yang saya kenal, total ada 13 orang, ya meskipun sebagian emang ada dari teman dekat sendiri, total ada 6 cewek dan 7 cowok, saya pernah merasakan liburan ber 8 ke Jogjakarta itu aja udah seru banget, sekarang ke banyuwangi ber 13? di jogja ber 8 saja udah seru, apalagi ini ditambah jadi ber 13, gimana nggak lebih seru? Daripada penasaran, Yuk langsung saja saya ceritain dari hari pertama!
Day 1Â Â
Ya, hari pertama yang jatuh pada hari senin, kami kumpul di kontrakan salah satu teman dekat saya, yang memang paling dekat sebagai titik kumpul. Rencana awal berangkat jam 10 pagi, tapi karena budaya ngaret, akhirnya kami berangkat jam 1 siang. Untuk transportasi ke Banyuwangi kami menyewa mobil dari Malang. Kami menyewa 2 mobil, dan 2 sopir dari kita sendiri, yang juga harus naik gunung nantinya, jadi saran saya minimal 1 mobil 2 supir agar bisa gantian, karena perjalanan Malang-Banyuwangi dengan durasi 7 jam juga cukup melelahkan.Â
Setelah berangkat, tidak lupa kita berhenti untuk makan, sholat, dsb. Untuk informasi kita hanya berhenti di mini market daerah probolinggo untuk beli jajanan dan istirahat sebentar, dan makan malam di salah satu restoran di Bondowoso. Lanjut lagi masuk daerah kawah ijen akan ada 3 portal penjaga, masing-masing portal akan ditarik iuran seikhilasnya, tidak lama setelah portal terakhir sampailah kami di Pos Paltuding. Tempat parkir mobil dan pemberhentian pertama di gunung kawah ijen, kami sampai kisaran jam 11 malam, untuk info biaya parkir per mobil Rp.10000.Â
Sebenarnya jalan ke pos paltuding ini bisa melewati Kota Bondowoso namun juga bisa melewati Kota Banyuwangi, untuk berangkat kita lewat jalur bondowoso, jalannya udah aspalan kok! walaupun agak bolong-bolong sedikit, sangat aman dilewati oleh mobil pribadi. Kembali ke cerita, di pos paltuding ternyata cukup dingin kisaran 5 sampai 10 Derajat Celcius kondisi tidak hujan, tentu tidak mengurungkan niat saya dan teman-teman untuk mendaki. Tapi sialnya karena kita tidak tahu info ini sebelumnya, ternyata pendakian dibuka jam 1 malam, alhasil kita harus nunggu, "waduh lumayan nih nunggu 2 jam kedinginan disini" pikir saya, kami pun mulai bingung, tanya sana-sini ternyata ada bapak guide yang menawarkan ruangan lumayan besar untuk 13 orang lebih, seharga Rp. 250.000 , tanpa pikir panjang kami langsung menyewanya. 2 jam waktu yang lumayan untuk beristirahat sebelum mendaki.Â
Day 2Â Â Â
Tibalah jam 1 malam, lumayan bisa tidur-tidur dikit dengan sleeping bag pinjaman teman-teman, karena memang mungkin terlalu lama di Pos Paltuding jadi terasanya dingin banget. Saran saya untuk pembaca agar sampai Pos Paltuding di pas-in jam 1 biar nunggunya nggak terlalu lama.Â
Untuk medan pendakian jalannya sudah cukup nyaman, hanya tinggal naik turun naik turun saja, 1 km pertama landai, 1 km kedua menanjak, disetengah pendakian ada pos kedua yang berupa warung untuk kami istirahat sejenak entah itu ngopi atau membeli obat-obatan, ya, warung yang cukup lengkap untuk pos peristirahatan. Lanjut lagi 1 km pendakian terakhir medannya sudah lumayan dan view-nyasudah mulai mengundang kami untuk berfoto, dan akhirnya sampailah kita di Puncak Kawah Ijen! Namun ternyata oh ternyata, untuk melihat blue fire yg terkenal itu kita harus turun lagi sekitaran 800m dan menyewa masker sehara Rp. 25000, kami pun mencoba turun tapi cuman bisa sampai setengah perjalanan, karena jalannya yg curam dan kondisi kita yang anak gunung baru, hehe jadi kami juga tidak mau ambil resiko. Di puncak pun terlihat jelas kok blue fire nya, jadi penyesalan sedikit terhapuskan. Jadi total pendakian kami kurang lebih 4 jam sudah dengan istirahatnya. Â Â Â
Hari pun sudah mulai terang, dan benar sekali, nikmat mana lagi yang Engkau dustakan! Indahnya pemandangan kawah ijen yang nggak akan bisa kita dapetin di perkotaan, menikmati indahnya ciptaan Tuhan ini, juga blue fire yang hanya ada 2 di dunia, Indonesia dan Islandia, maka banggalah kami menjadi Warga Negara Indonesia.