5. 8 Maret 1977, lokasi gempa di Pasaman, Sumatera Barat.
6. 7 Oktober 1995, lokasi gempa di Kerinci, Jambi.
7. 16 Februari 2004, lokasi gempa di Tanah Datar, Sumatera Barat.
8. 22 Februari 2004, lokasi gempa di pesisir selatan Sumatera Barat.
9. 30 September 2009, lokasi gempa di dekat Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil kajian resiko bencana gempabumi yang disusun pada tahun 2015, terdapat 24.210.546 korban jiwa, 151,5 miliar kerugian fisik, dan 89,1 miliar kerugian ekonomi (Amri, M.R., dkk, 2016)
D. LANGKAH MITIGASI GEMPABUMI
Dengan potensi gempabumi di Pulau Sumatera setelah ditinjau dari aspek geologis, dan juga rekaman sejarah gempabumi, serta kerugian yang dialami setelah gempabumi, maka diperlukan langkah mitigasi. Mitigasi adalah suatu upaya untuk mengurangi resiko bencana. Sebelum terjadi gempabumi, diperlukan pengetahuan tentang peta rawan gempa, persiapan peralatan keselamatan, dan perbaikan struktur bangunan. Saat terjadi gempabumi, tetap tenang, hindari kelistrikan, dan berlari ke tempat yang aman. Setelah terjadi gempabumi, tetap waspada akan adanya gempa susulan. (BNPB, 2017).
KESIMPULAN
Pulau Sumatera memiliki potensi yang besar terhadap munculnya gempabumi. Hal ini disebabkan karena adanya zona subduksi di bagian barat Pulau Sumatera, Sesar Semangko, Sesar Mentawai, dan beberapa segmen-segmen sesar. Dengan adanya, sumber-sumber gempabumi ini, rekaman sejarah mencatat beberapa kejadian gempabumi besar yang banyak mengakibatkan korban jiwa, kerugian fisik, dan ekonomi. Hal ini tentu saja menjadi perhatian untuk penduduk Pulau Sumatera agar lebih waspada dan memahami langkah mitigasi, sehingga dapat meminimalisir resiko bencana gempabumi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA