6. Pengembangan Diri melalui Ilmu dan Pendidikan
Nabi Muhammad sangat mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan pengetahuan. Pendidikan tidak hanya dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk pengembangan diri yang holistik, termasuk aspek-aspek psikologis.
Psikoterapi Islam pada zaman Nabi Muhammad menggabungkan aspek-aspek spiritual, mental, dan sosial untuk mencapai keseimbangan jiwa. Konsep-konsep seperti tawakal, shalat, konseling personal, taubat, dan pengembangan diri melalui ilmu memberikan landasan bagi pendekatan holistik dalam merawat kesehatan mental. Dengan memahami ajaran-ajaran ini, umat Islam dapat menemukan inspirasi dan pedoman dalam menghadapi tantangan psikologis dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H