Mohon tunggu...
Luthfiany Anindy
Luthfiany Anindy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang individu yang memiliki antusiasme dan motivasi, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Butterfly Effect? Rasa Cinta Berubah Menjadi Rasa Takut

8 Juli 2024   13:41 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:50 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apakah ada alasan yang membuatmu setiap hari tersenyum?
Apakah ada orang yang membuatmu jatuh cinta?

Jatuh cinta begitu indah, rasanya sedang terbang melayang dengan bebas, tidak ada yang lebih indah seperti kupu-kupu. Tersenyum ketika melihat wajahnya, tersenyum ketika rayuannya. Rasanya tidak akan habis tersenyum. Merasakan kehidupan ini hanya milik berdua itu memang benar adanya. 2 orang yang sedang jatuh cinta seperti melihat bunga bermekaran begitu indah. Namun, obsesi cinta yang berlebihan akan menimbulkan masalah. Ketika jatuh cinta kadang kala kita membenarkan segala apa yang kita anggap benar atau bahka melakukan sesuatu untuk melindungi orang yang dicinta tapi melakukan hal yang salah. Sampai pada akhirnya, rasa cinta itu beralih menjadi ketakutan yang berbahaya dan beralih dengan perpisahan yang menyakitkan.

Tapi tahukan kamu efek dari hal tersebut?
Terkadang kita berfikir bahwa ingin rasanya memulai untuk jatuh cinta, pada dasarnya kita semua tahu bahwa siap jatuh hati sama dengan siap untuk patah hati. Cinta pada dasarnya indah bila 2 orang tersebut bersama-sama tumbuh dan berkembang, saling membantu,mendukung, mencintai dan menyayangi satu sama lain. Namun di sisi lain banyak orang yang menyalahgunakan arti tersebut sehingga menimbulkan dampak yang menimbulkan rasa takut untuk jatuh cinta.  Ketakutan tersebut membawa bencana yang pada akhirnya orang menganggap bahwa cinta itu "semua sama saja" dan pada akhirnya akan pergi begitu saja, maka dari itu banyak orang yang menggunakan konsep self defense sebagai bentuk pertahanan diri.
Manusia itu datang dan pergi, entah itu sebagai hukum alam untuk memilih pasangan atau tolak ukur seseorang dalam menentukan pasanganya.

Apa yang lebih menyakitkan?
Yang lebih menyakitkan adalah ketika memulai sebuah pendekatan, mereka akan berlomba-lomba untuk mendekati yang mereka suka. Seiring berjalan waktu banyak pertanyaan dimulai. "Apakah dia serius atau cuma bercanda? "Apakah cuma penasaran". Dari pertanyaan tersebut muncul lah jawaban atau rasa overthingking "Ah pasti bukan kepada saya saja" atau bahkan "Sepertinya cuma penasaran".
Pada masa pendekatan ini 2 orang tersebut akan beradu akting. Sebelum merasa terbawa suasana mereka akan menyerang terlebih dahulu (bawa perasaan). Hal ini gunanya untuk berjaga-jaga, tunggu 2/3minggu atau paling lama 3 bulan jangan pernah terbawa suasana(baper) apalagi jika statusnya belum jelas, yang tidak serius pasti akan pergi.

Mengerikan bukan? Tentu saja di jaman sekarang ini kita tidak boleh lemah, atau mudah percaya dengan seseorang yang baru datang di kehidupan kita. Apalagi banyak kasus yang pada dasarnya di manipulasi oleh cinta. Ingat ya, tidak semua orang seperti ini, tapi tidak salahnya kalo kita berhati-hati dengan cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun