Konflik Rusia Ukraina ini dikaitkan
dengan bagaimana kondisi atau strategi
Geopolitik serta Geostrategis yang dilakukan oleh Rusia. Rancangan geostrategis Rusia memusatkan kekuatan invansi ke wilayah wilayah timur Ukraina. Sebelum invasi dijalankan, baik pada invasi I maupun II pasukan Rusia melakukan latihan militer besar-besaran melibatkan tentara beserta ratusan peralatan tempur berbagai matra, pada pola invansi ini pasukan serentak menyerbu wilayah utara dan timur Ukraina bahkan dengan penambahan pasukan.
Konflik Rusia-Ukraina yang di latar belakangi oleh kepentingan dan ancaman yang dirasakan  kedua belah pihak mencerminkan implementasi dari Geopolitik dan Geostrategi dimana Rusia disini selaku aktor yang melakukan invasi terhadap Ukraina merasa mendapatkan ancaman stabilitas atas tindakan Ukraina yang semakin mendekatkan diri dengan NATO yang mana merupakan oposisi Rusia dari segi pengaruhnya terhadap dunia.Â
Konflik tersebut pula membuka mata dunia bahwa realisme masih digunakan sebagai cara pandang dan pola pikir yang relevan beriringan dengan adanya modernisasi dan metode-metode diplomasi ataupun konsensus dan di tengah-tengah dunia yang sedikit banyak beralih pada prinsip-prinsip perdamaian lainnya.
Presiden Vladimir Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk dan menjadikannya dalil invasi Rusia atas Ukraina. Sedangkan dari pihak Ukraina, sekarang Presiden Volodomyr Zelinskyy sudah menyatakan mempersiapkan militernya untuk menghadapi serangan masif Rusia tidak akan meninggalkan Ukraina. Berbagai bantuan militer yang baru berdatangan tentunya juga memberi tambahan kekuatan untuk menghadapi Rusia. Namun lagi-lagi semua akan kembali terpulang ke kemampuan determinasi dan semangat membela tanah air dari rakyat Ukraina sendiri.
Kekuatan laut ialah aliansi militer Atlantik
Utara, yang dikenal sebagai NATO dan kekuatan kontinental di sini adalah Rusia. Dari segi geopolitik, ada sebuah konsep yang disebut Rimland, yang menekankan pentingnya mengandung kawasan strategis dunia yang disebut Eurasia guna memperkuat hegemoni politik internasional, dan siapa pun yang menguasai Rimland dapat menguasai Eurasia. Siapapun yang menguasai Eurasia dapat menguasai dunia. Ketika berbicara tentang sikap geopolitik, dalam tradisi geopolitik, wajar saja jika salah satu kekuatan besar dunia berusaha mencegah ancaman serius terhadap wilayahnya.
Dalam hal ini, Rusia berusaha menghentikan ekspansi NATO yang semakin dekat dengan perbatasan Rusia.Ukraina merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Rusia bagian Eropa, artinya jika Ukraina bergabung dengan NATO, posisi geopolitik Rusia terancam. Pihak bahwa Barat tidak boleh mencoba memasukkan Ukraina sebagai anggota NATO. Namun peringatan itu
diabaikan oleh Barat.Â
Gerakan Barat dan Ukraina yang dipimpin oleh politisi pro-Barat semakin menunjuk ke arah ini. Jika Ukraina bergabung dengan NATO, itu bisa mengancam sejarah Rusia dan sisi sejarahnya. Dalam konsep ilmu geopilitik, faktor sejarah dan budaya juga merupakan salah satu komponen penting, oleh karena itu konflik yang sedang berkembang di Ukraina saat ini merupakan sebuah gejala geopolitik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H