Bagi Anda pecinta kopi, belum lengkap rasanya jika tak mencoba nikmatnya Koffie Fabriek Aroma atau biasa disebut Kopi Aroma, pabrik sekaligus toko kopi yang berada di Bandung ini didirikan tahun 1930 oleh Tan How Sian yang sebelumnya bekerja di perusahaan kopi milik Belanda, setelah 10 tahun bekerja, ia memutuskan untuk berhenti dan kemudian mendirikan toko kopi kecil-kecilan yang diberi nama Aroma.
Pada tahun 1966 sampai 1976 toko kopi ini sempat mengalami stagnasi, sebelum akhirnya kembali aktif setelah Widyapratama yang merupakan generasi kedua sekaligus pewaris tunggal dari Tan How Sian ini kembali dari Singapura setalah mempelajari ilmu tentang kopi, kemudian beliau lah yang hingga kini mengelola Toko Kopi Aroma ini.
Kopi Aroma menawarkan dua jenis kopi yaitu Robusta dan Arabika yang tersedia mulai dari kemasan seperempat, setengah, hingga satu kilogram. Biji kopi tersebut didatangkan dari beberapa daerah di Indonesia, kopi Arabika didatangkan dari Aceh, Medan, Toraja, Flores, Pangalengan dan Ciwidey sementara jenis Robusta berasal dari Bengkulu, Lampung, dan Jawa tengah. Sebelum diolah, biji kopi aroma ini disimpan selama 8 tahun untuk jenis Arabika dan 5 tahun untuk jenis Robusta, hal ini berfungsi untuk menghilangkan kadar asam dalam biji kopi sehingga kopi yang dihasilkan lebih murni dan lebih nikmat serta dipercaya tidak mengganggu kerja lambung.
Kepopuleran kopi aroma ternyata terkenal hingga ke mancanegara, bahkan pemilik kedai kopi terkenal Starbucks, Howard Schultz, pernah mendatangi kedai kopi ini demi memuaskan rasa penasarannya. Karena memang keunikan kopi Aroma ini dapat terlihat dari bangunan pabrik yang masih mempertahankan kesan lawas, suasana, kemasan hingga teknik pengolahan pun masih menggunakan cara  lama, mesinnya yang kuno dan tradisional pun didatangkan dari Jerman.
Oleh karena itu saat melancong ke Bandung, Anda wajib mengunjungi toko ini. Gudang, pabrik sekaligus toko ini terletak di antara toko-toko suku cadang kendaraan tepatnya di Jalan Banceuy No.51, Bandung. Kawasan ini dan sekitarnya memang sejak zaman Belanda menjadi pusat bisnis dan pecinan.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau untuk kopi berkualitas seperti kopi Aroma ini berkisar antara Rp. 20.000 sampai 30.000 untuk 250 gr. Â Namun Anda tak bisa membelinya dalam jumlah banyak, per orang dibatasi paling banyak 10 kilogram karena produksi terbatas dan dijual untuk hari itu saja agar kualitas kopi tetap segar.
Sumber: Slaras.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H