Bergas Kidul, Kabupaten Semarang (02/12/2022). Pertumbuhan penduduk yang semakin banyak serta meningkatnya aktivitas masyarakat menjadi dasar adanya pertambahan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Namun sampah dengan jumlah yang banyak ini lambat laun dapat menjadi masalah bagi kesehatan.
Permasalahan sampah di Desa Bergas Kidul ini masih menjadi perhatian. Meskipun di Desa Bergas Kidul sudah terdapat TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) 3R, namun kenyataan di lapangan masih banyak warga yang belum memilah sampah rumah tangga mereka. Sehingga hal ini menambah beban TPS 3R untuk memilah-milah sampah yang telah diangkut menuju TPS. Dari enam dusun yang ada di Desa Bergas Kidul, hanya terdapat beberapa dusun yang telah memilah sampah rumah tangga mereka seperti Dusun Kenangkan dan Dusun Srumbung.Â
Berdasarkan permasalahan tersebut maka mahasiswa KKNT Undip berinisiatif melakukan suatu program pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga untuk mengurangi sampah yang menumpuk di sekitar rumah dan sampah dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan dapat dengan mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia. Sampah organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk kompos diantaranya yaitu kulit buah, sisa sayur-sayuran, daging, bumbu dapur yang sudah kadaluarsa, potongan kayu, daun-daunan, kotoran hewan peliharaan, bulu hewan yang rontok, kertas bekas, sampah tisu dan sebagainya.
Dalam pelaksanaan program pelatihan pembuatan pupuk kompos ini, mahasiswa KKN menggunakan suatu wadah yang disebut dengan Compost Bag. Compost Bag merupakan wadah untuk membuat kompos dari limbah organik seperti daun, batang tumbuhan, makanan sisa dan lain-lain. Compost Bag ini memiliki bentuk silindris seperti tabung. Ukuran dari Compost Bag bermacam-macam dari yang kecil, sedang, hingga ukuran besar. Compost Bag terbuat dari plastik HDPE yang memiliki banyak keunggulan diantaranya yaitu anti UV tinggi, kuat dan tahan lama di segala cuaca serta iklim, dan dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari lima tahun.
Program Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik ini dihadiri oleh 40 peserta Ibu-Ibu PKK RW 07 Dusun Kenangkan Desa Bergas Kidul. Pelaksanaan program ini diawali dengan pemberian materi mengenai pengertian sampah organik, macam-macam sampah organik yang dapat diubah menjadi kompos, pengertian compost bag, kegunaan compost bag, pembuatan pupuk kompos dengan compost bag, pembuatan pupuk kompos tanpa compost bag, syarat-syarat pengomposan dan ciri-ciri kompos siap pakai. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan penampilan video tentang tata cara pembuatan pupuk kompos. Untuk kegiatan terakhir yaitu dilakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos secara langsung menggunakan beberapa alat dan bahan diantaranya yaitu sampah organik rumah tangga, compost bag, sekop, tanah dan cairan EM4 Pertanian. Setelah adanya program ini, diharapkan nantinya masyarakat dapat secara mandiri mengolah sampah organik mereka menjadi pupuk dan dimanfaatkan sebagai media tanam untuk tumbuhan di sekitar lingkungan rumah.
Harapan ketua PKK RW 07 Dusun Kenangkan setelah adanya kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari mahasiswa KKN ini yaitu warga bergas kidul khususnya RW 07 Dusun Kenangkan dapat melanjutkan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga mereka sehingga hal ini dapat mengurangi penumpukan sampah serta pupuk kompos yang telah mereka buat dapat digunakan sebagai media tanam untuk tanaman disekitar rumah mereka sehingga warga tidak perlu membeli pupuk lagi dan bisa membuat pupuk secara mandiri.
"Terima kasih sekali berkat adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos dari mahasiswa KKN ini, dapat menambah pengetahuan Ibu-Ibu PKK tentang tata cara pembuatan pupuk kompos sehingga Ibu-Ibu PKK dapat mempraktekkan sendiri di rumah". Ungkap Ibu Chandra selaku Ketua PKK RW 07 Dusun Kenangkan, Desa Bergas Kidul.
Penulis : Luthfiana Nur Albareza / Fakultas Kesehatan Masyarakat / Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan : Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si.
Lokasi : Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
#KKNTBergasKidul2022 #undip #p2kkn #lppmundip #kknundip2022 #potensidesa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H