Mohon tunggu...
Luthfiana Salsabila K.
Luthfiana Salsabila K. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Negeri Semarang

Seorang pribadi yang berdedikasi dengan pengalaman di bidang sosial, terampil pemecahan masalah, komunikasi dan kepemimpinan serta memiliki kemampuan untuk bekerja secara efektif baik secara individu maupun dalam tim. Berorientasi pada hasil, selalu siap menghadapi tantangan baru, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan organisasi. Tertarik untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata melalui pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Literasi Digital dalam Menyuarakan Aspirasi Rakyat

27 Oktober 2024   22:58 Diperbarui: 27 Oktober 2024   23:21 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Populasi dan Penggunaan Literasi Digital Indonesia (sumber : wearesocial.com)

       Meningkatnya informasi palsu dan hoaks di era digital mengharuskan orang untuk melek digital agar dapat memvalidasi informasi yang mereka terima. Dengan memungkinkan publik untuk membedakan antara informasi faktual dan yang keliru, literasi digital menjamin bahwa tujuan yang diungkapkan didasarkan pada fakta yang dapat diandalkan.

Gambar 2 : Data Berita Hoax (sumber : kominfo.go.id)
Gambar 2 : Data Berita Hoax (sumber : kominfo.go.id)

      Laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa Kominfo telah memproses 12.547 kasus palsu pada akhir tahun 2023. Banyak isu hoaks menyebar dalam beberapa kategori. Ini menunjukkan nilai literasi digital dalam membantu masyarakat memilah informasi yang dapat diandalkan daripada menyebarkan informasi palsu dari sumber yang tidak dapat dipercaya.

4. Menghadirkan Transparansi dan Akuntabilitas

        Dengan literasi digital, masyarakat dapat berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan pemerintah. Masyarakat dapat meminta transparansi data dan memantau kinerja pemerintah melalui media sosial atau portal berita online, menjadikan pemerintah lebih akuntabel.

Gambar 3 : Akumulasi Data Terbuka Indonesia (sumber : data.go.id)
Gambar 3 : Akumulasi Data Terbuka Indonesia (sumber : data.go.id)

       Penggunaan Data Terbuka di Indonesia: Pemerintah Indonesia telah membuat data pemerintah tersedia untuk publik sejak tahun 2014 melalui portal data.go.id. Lebih dari 333.584 dataset tersedia di portal ini untuk digunakan oleh organisasi dan publik dalam melacak kinerja pemerintah.

  • Partisipasi Publik dalam Pemantauan Pemerintah melalui Lapor.go.id: Sejak diluncurkan, portal LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online) pemerintah Indonesia telah menerima lebih dari 2,3 juta pengaduan. Dengan memungkinkan publik untuk menyampaikan keluhan atau kritik mengenai layanan publik, platform ini meningkatkan keterbukaan pemerintah.
  • Kasus Twitter #PercumaLaporPolisi (2022): Hashtag #PercumaLaporPolisi menyebar luas di Twitter sebagai respons publik terhadap masalah transparansi dan penegakan hukum. Penggunaan media sosial memberikan wawasan dan kritik, yang pada gilirannya mendorong pemerintah dan organisasi terkait untuk melakukan penyelidikan. Ini menggambarkan bagaimana literasi digital memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam institusi publik.

      Data-data ini menggambarkan peran literasi digital dalam membantu publik dalam memverifikasi informasi yang dibagikan dan dilihat serta dalam pengawasan kebijakan, yang menghasilkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar.

  • Literasi Digital Dan Tantangan

      Berdasarkan informasi di atas, beberapa tips dan strategi untuk memanfaatkan literasi digital guna meningkatkan aspirasi masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Informasi yang salah dan Tantangan Hoaks

      Tanpa literasi digital yang baik, masyarakat umum memiliki pandangan negatif terhadap informasi yang disajikan. Hoaks sering digunakan oleh mereka yang tidak sepenuhnya berkomitmen untuk mempengaruhi opini publik. Pendidikan literasi digital sangat penting agar masyarakat dapat menemukan informasi yang tidak akurat.

  1. Kritis dalam Berpikir

      Masyarakat harus diberikan kemampuan untuk berpikir kritis sebelum bertindak berdasarkan informasi tersebut. Penting untuk menggunakan platform digital dengan pemahaman bahwa setiap konten yang diposting memiliki implikasi sosial dan politik.

  1. Peluang  Kolaborasi dan Keterlibatan Demokratis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun