Meningkatnya informasi palsu dan hoaks di era digital mengharuskan orang untuk melek digital agar dapat memvalidasi informasi yang mereka terima. Dengan memungkinkan publik untuk membedakan antara informasi faktual dan yang keliru, literasi digital menjamin bahwa tujuan yang diungkapkan didasarkan pada fakta yang dapat diandalkan.
   Laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa Kominfo telah memproses 12.547 kasus palsu pada akhir tahun 2023. Banyak isu hoaks menyebar dalam beberapa kategori. Ini menunjukkan nilai literasi digital dalam membantu masyarakat memilah informasi yang dapat diandalkan daripada menyebarkan informasi palsu dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
4. Menghadirkan Transparansi dan Akuntabilitas
    Dengan literasi digital, masyarakat dapat berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan pemerintah. Masyarakat dapat meminta transparansi data dan memantau kinerja pemerintah melalui media sosial atau portal berita online, menjadikan pemerintah lebih akuntabel.
    Penggunaan Data Terbuka di Indonesia: Pemerintah Indonesia telah membuat data pemerintah tersedia untuk publik sejak tahun 2014 melalui portal data.go.id. Lebih dari 333.584 dataset tersedia di portal ini untuk digunakan oleh organisasi dan publik dalam melacak kinerja pemerintah.
- Partisipasi Publik dalam Pemantauan Pemerintah melalui Lapor.go.id: Sejak diluncurkan, portal LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online) pemerintah Indonesia telah menerima lebih dari 2,3 juta pengaduan. Dengan memungkinkan publik untuk menyampaikan keluhan atau kritik mengenai layanan publik, platform ini meningkatkan keterbukaan pemerintah.
- Kasus Twitter #PercumaLaporPolisi (2022): Hashtag #PercumaLaporPolisi menyebar luas di Twitter sebagai respons publik terhadap masalah transparansi dan penegakan hukum. Penggunaan media sosial memberikan wawasan dan kritik, yang pada gilirannya mendorong pemerintah dan organisasi terkait untuk melakukan penyelidikan. Ini menggambarkan bagaimana literasi digital memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam institusi publik.
   Data-data ini menggambarkan peran literasi digital dalam membantu publik dalam memverifikasi informasi yang dibagikan dan dilihat serta dalam pengawasan kebijakan, yang menghasilkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar.
- Literasi Digital Dan Tantangan
   Berdasarkan informasi di atas, beberapa tips dan strategi untuk memanfaatkan literasi digital guna meningkatkan aspirasi masyarakat adalah sebagai berikut:
- Informasi yang salah dan Tantangan Hoaks
   Tanpa literasi digital yang baik, masyarakat umum memiliki pandangan negatif terhadap informasi yang disajikan. Hoaks sering digunakan oleh mereka yang tidak sepenuhnya berkomitmen untuk mempengaruhi opini publik. Pendidikan literasi digital sangat penting agar masyarakat dapat menemukan informasi yang tidak akurat.
- Kritis dalam Berpikir
   Masyarakat harus diberikan kemampuan untuk berpikir kritis sebelum bertindak berdasarkan informasi tersebut. Penting untuk menggunakan platform digital dengan pemahaman bahwa setiap konten yang diposting memiliki implikasi sosial dan politik.
- Peluang  Kolaborasi dan Keterlibatan Demokratis