Mengenalkan Kosakata Bahasa Arab dengan Metode Bernyanyi

Panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang bertujuan untuk melindungi hak-hak anak dengan memenuhi kebutuhan mental dan sosial anak asuh. Panti asuhan memiliki misi utama tidak hanya memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak yatim piatu dan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, namun juga memberikan pendidikan yang berkualitas dan memberikan pengarahan. 

Oleh karena itu, sebagai bagian dari salah satu program Kontribusi Sosial PMMDN Universitas Al Azhar Indonesia adalah memberikan pelatihan seperti pemberian mufradat (kosakata) yang diajarkan melalui permainan bahasa, bernyanyi, dan games yang dapat mengembangkan keterampilan berbahasa anak-anak di panti asuhan Muhammadiyah Tanah Abang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan agar memberikan inovasi baru untuk kemajuan bahasa Arab agar bisa dikenal di semua kalangan dan menjadi pembelajaran yang sangat diminati.

Di Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang, kegiatan pembelajaran bahasa Arab yang mendasar telah dilakukan dengan cukup baik. Mahasiswa PMMDN memberikan mereka kosakata yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kosakata benda-benda di dalam kelas. Kemudian, kami memperkenalkan kata-kata baru dalam bahasa Arab tentang tubuh, termasuk jari-jari tangan dan arah mata angin.

Adapun materi yang diberikan adalah kosakata mengenai jari dan arah mata angin

Kosakata Bahasa Arab Jari Jemari

Jari-jari tangan = /ashoobi'u/

1. Jempol : /Ibham/

2. Telunjuk : /sabbaabah/

3. Jari tengah : /wustho/

4. Jari manis : /binshir/

5. Kelingking : /hinshir/

Arah mata Angin

1. Timur = /syariqun/

2. Tenggara = /janubun syarqiyyun/

3. Selatan = /janubun/

4. Barat Daya = /janubun ghorbiyyun/

5. Barat = /ghorbun/

6. Barat Laut = /syamalun ghorbiyyun/

7. Utara = /syamalun/

8. Timur Laut = /syamalun syarqiyyun/

Metode Bernyanyi dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, tidak hanya untuk menghafal kosakata bahasa Arab. Maka, dengan maksud pembuatan tulisan ini, kiranya dapat menjadi motivasi bagi para pengajar untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.