Mohon tunggu...
Luthfi Ahmad Hadiana
Luthfi Ahmad Hadiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor tahun 2022

tertarik dengan literasi semenjak sekolah di PMDG. Dan ingin mengembangkan kemampuan dalam hal literasi dan menerbitkan karya karya yang bisa bermanfaat bagi yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hutang Piutang Negara yang Dibebankan kepada Masyarakat Menurut Pandangan Islam

26 Juni 2023   11:59 Diperbarui: 26 Juni 2023   12:12 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   PENDAHULUAN         

Manusia merupakan makhluk yang tidak akan pernah bisa hidup sendirian. Oleh karena itu, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan makhluk selain dirinya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari kebutuhan premier, sekunder, dan tersier, semua itu perlu bantuan dari orang lain. 

Ada kalanya manusia memiliki hasrat akan memiliki sesuatu yang telah diinginkannya sejak dulu. Akan tetapi, dengan kurangnya kemampuan atau uang untuk menggapai keinginannya tersebut, terbesitlah untuk melakukan sesuatu untuk mempercepat keinginannya tersebut untuk terwujud, yaitu dengan meminjam uang, yang disebut dengan utang-piutang. Ataupun bagi orang yang terdesak untuk memenuhi kebutuhannya dan memiliki kekurangan harta, bisa melakukan utang-piutang.

Sebenarnya tidak ada salahnya jika kita melakukan transaksi utang piutang. Karena pada dasarnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk saling tolong menolong. Seperti yang telah tercantum dalam Al-Quran pada surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi

  

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya"

Dalam kasus ini, dalam suatu negara, untuk mensejahterakan rakyatnya butuh fasilitas yang cukup dan memadai untuk menunjang kehidupan rakyatnya dan memajukan negaranya. Perlulah hutang kepada negara lain untuk memenuhi keperluan tersebut dikarenakan kurangnya biaya dalam negeri atau sumber daya yang kurang dalam negeri.

Semua hasil dari hutang negara ini, dinikmati dan dianggap sebagai kemajuan sebuah negara. Tetapi, semakin banyak hutang negara, ada kemungkinan untuk menambah biaya pada pajak yang dibayar oleh masyarakat, karena pada dasarnya, dengan membayar pajak secara teratur dan tepat waktu, akan mengurangi jumlah hutang negara.

Hasil yang diharapkan dari artikel ini adalah untuk mengetahui apakah hutang negara termasuk hutang masyarakatnya secara individual atau tanggung jawab pemerintah atau pejabat saja? Karena hutang akan dibawa sampai wafat.

PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun