Mohon tunggu...
Luthfiah Putri N.
Luthfiah Putri N. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswi Jurusan Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Beri Sosialisasi Pemberantasan Jentik Nyamuk Penyebab DBD di Kecamatan Kemayoran

11 Agustus 2022   16:40 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemayoran, Jakarta Pusat (30/07/22) - Dengan tidak menentunya cuaca di DKI Jakarta beberapa bulan belakangan ini, banyak tempat penampungan air milik warga menjadi sarang jentik nyamuk yang dapat membawa virus penyebab penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, jentik nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus merupakan jenis nyamuk yang membawakan virus Dengue penyebab penyakit DBD. 

Gejala yang ditemukan pada pasien DBD biasanya ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita (Kemenkes, 2016). 

Cuaca pancaroba yang merebak, jentik nyamuk yang berkeliaran di mana - mana, dan mobilitas masyarakat yang tinggi menyebabkan penyakit DBD semakin mengancam hidup masyarakat, terutama masyarakat Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. 

Berdasarkan catatan Kemenkes pada bulan Januari 2022 kemarin, tercata 45.387 kasus DBD terjadi di Indonesia dengan Kecamatan Kemayoran mencatat jumlah kasus tertinggi tingkat kecamatan di DKI Jakarta.

Dalam rangka berpartisipasi dan berkontribusi dalam langkah pencegahan dan penanganan DBD, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang berlokasi di Kecamatan Kemayoran bekerja sama dengan pihak Puskesmas Kecamatan Kemayoran memberikan penyuluhan terkait pencegahan dan penanganan DBD, 

lebih spesifik yakni mengedukasi para kader JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik) perihal penggunaan bahan alam, 3M (Menguras, Menutup, Mengubur), juga peralatan yang efektif dalam pemberantasan nyamuk penyebab DBD. Mahasiswa Universitas Diponegoro juga ikut serta dalam kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di RW 08 Kelurahan Harapan Mulya, RW 04 Kelurahan Cempaka Baru, dan RW 01 Kelurahan Serdang.  

Kegiatan penyuluhan ramai dihadiri pada kader JUMANTIK dari RW masing - masing. Sebelum dilakukan penyuluhan, dibagikan leaflet yang menjadi sarana untuk penyuluhan mengenai penggunaan bahan alam untuk mencegah jentik nyamuk muncul di penampungan air, musim marak terjadinya DBD, 3M, serta rekomendasi alat pembasmi nyamuk agar tidak masuk ke dalam ruangan atau rumah. 

Kader JUMANTIK pun mengikuti acara dengan antusias karena mendapat informasi banyaknya alternatif terkait alat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran DBD. Salah satu dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh kader JUMANTIK yaitu apakah langkah pencegahan DBD dengan bahan alami dan alat pembasmi nyamuk menghabiskan biaya yang cukup besar. 

Pertanyaan - pertanyaan dijawab dengan bertukar pikiran lintas sektor oleh Pihak Puskesmas Kecamatan, Bapak Lurah dan Mahasiswa. 

Setelah terlaksananya penyuluhan, Mahasiswa Undip beserta kader JUMANTIK pun langsung berkeliling ke pemukiman warga untuk melakukan pengecekan secara pintu ke pintu agar dapat diketahui apakah terdapat jentik nyamuk didalam penampungan air dan juga meneruskan secara langsung informasi yang didapatkan mengenai pencegahan dan penanganan DBD dari penyuluhan sebelumnya. 

Harapan dari tiap pihak sejalan dari diadakannya penyuluhan pencegahan dan penanganan DBD di Kecamatan Kemayoran, yaitu turunnya angka kasus, terciptanya kerjasama lintas sektor yang efektif, teredukasinya warga mengenai luasnya cara dan alternatif dalam pencegahan dan penanganan DBD di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Disisi lain keberlangsungan kegiatan ini masih memilki kekurangan yang akan menjadi evaluasi dari kegiatan ini, diantaranya kurangnya Leaflet dan Logbook yang tersedia dikarenakan jumlah peserta yang meningkat, 

lalu yang kedua yang menjadi evaluasi kegiatan ini adalah waktu yang diberikan dalam sosialisasi sangat sedikit sehingga materi yang disampaikan kurang tersampaikan dengan baik karena harus mengejar waktu dan evaluasi yang terakhir yaitu saat menjelaskan materi tidak menggunakan pengeras suara sehingga suara tidak terdengar dengan jelas. 

Namun dengan berbagai kekurangan yang ada para ibuibu PKK tetap menyatakan rasa terima kasih nya kepada kami mahasiswa KKN Undip yang telah memberikan ilmu baru perihal pemberantasan jentik nyamuk penyebab DBD di Kecamatan Kemayoran. 

Referensi: 

Gunawan, dan Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya 

Kardinan, A, 2003, Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk, Agromedia Pustaka, Jakarta. 

Penulis: 

1. Ahmad Hafidz (Akuntansi 2019) 

2. Abu Bakar Habibie (Manajemen 2019) 

3. Gamma Haqqul (Oseanografi 2019) 

4. Luthfiah Putri Nur'aini (Kimia 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun