Mohon tunggu...
Luthfia Fahira
Luthfia Fahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

an Agroindustrial Engineering Student

Selanjutnya

Tutup

Nature

Potensi Bio-pelet dari Limbah TKKS sebagai Sumber Energi Terbarukan

23 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 23 Juni 2024   07:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap kegiatan operasional perkebunan sawit maupun pengolahan CPO, tentunya memiliki produk samping berupa limbah industri sawit. Industri kelapa sawit di Indonesia, sebagai salah satu yang terbesar di dunia, menghasilkan berbagai jenis limbah dalam jumlah besar. Salah satu limbah utama yang dihasilkan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Diperkirakan setiap ton tandan buah segar (TBS) menghasilkan sekitar 22-23% TKKS. 

Seringkali dianggap sebagai limbah, TKKS sebenarnya memiliki potensi luar biasa sebagai sumber energi terbarukan dalam bentuk biopelet. Artikel ini akan membahas potensi biopelet dari limbah TKKS sebagai pengganti batu bara, mengingat krisis energi dan urgensi untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

1. Ketersediaan Bahan Baku

Setiap tahun, industri kelapa sawit menghasilkan jutaan ton TKKS. Setiap ton tandan buah segar (TBS) menghasilkan sekitar 22-23% TKKS, yang berarti terdapat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan berkelanjutan. Dengan ketersediaan ini, TKKS dapat diolah secara efisien menjadi biopelet, mengurangi masalah limbah dan menyediakan sumber energi terbarukan yang stabil.

2. Komposisi dan Nilai Kalor

TKKS memiliki komposisi kimia yang ideal untuk dijadikan biopelet. Kandungan utama TKKS meliputi selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang semuanya memiliki nilai kalor yang tinggi. Setelah dikeringkan dan diproses, biopelet dari TKKS dapat memiliki nilai kalor sekitar 4000-4500 kcal/kg, mendekati nilai kalor batu bara. Ini menjadikan biopelet TKKS sebagai alternatif yang efisien dan efektif.

3. Proses Produksi Biopelet dari TKKS

Produksi biopelet dari TKKS melibatkan beberapa tahapan yang cukup sederhana namun memerlukan teknologi khusus:

  • Pengeringan: TKKS harus dikeringkan untuk mengurangi kadar air hingga di bawah 15%, meningkatkan efisiensi pembakaran.
  • Penggilingan: TKKS kering digiling menjadi serbuk halus.
  • Pemadatan: Serbuk TKKS dipadatkan menggunakan mesin pellet untuk menghasilkan biopelet dengan densitas tinggi.
  • Pendinginan dan Penyimpanan: Biopelet yang sudah terbentuk didinginkan dan disimpan di tempat kering untuk menjaga kualitasnya.

4. Keuntungan Penggunaan Biopelet dari TKKS

  • Sumber Energi Terbarukan: TKKS merupakan biomassa yang dapat diperbarui setiap tahun, berbeda dengan batu bara yang terbatas.
  • Pengurangan Limbah: Pemanfaatan TKKS mengurangi volume limbah dari industri kelapa sawit.
  • Ramah Lingkungan: Pembakaran biopelet menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan batu bara, membantu mengurangi efek rumah kaca.
  • Ketersediaan dan Keberlanjutan: Dengan ketersediaan TKKS yang melimpah, produksi biopelet dapat berkelanjutan tanpa mengganggu ekosistem.

5. Aplikasi dan Pasar Biopelet TKKS

  • Rumah Tangga: Sebagai bahan bakar untuk pemanas rumah dan memasak.
  • Industri: Sebagai bahan bakar alternatif untuk boiler dan pembangkit listrik.
  • Ekspor: Permintaan global untuk biopelet meningkat, terutama di Eropa dan Asia, di mana regulasi energi terbarukan semakin ketat.

6. Tantangan dan Solusi

  • Logistik dan Transportasi: Diperlukan infrastruktur logistik yang efisien untuk distribusi biopelet.
  • Standar dan Regulasi: Memenuhi standar kualitas internasional penting untuk bersaing di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun