Mohon tunggu...
Luthfia Nur Azizah
Luthfia Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PG PAUD FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Saya mempunyai hobi memasak. Saya berkepribadian disiplin, terutama disiplin waktu. Saya tertarik dengan konten pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibu Rumah Bercerita

30 Januari 2024   18:00 Diperbarui: 30 Januari 2024   18:08 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perlu diketahui juga, saat orang tua bersifat terbuka dengan menceritakan kegiatannya kepada sang anak gunakan bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah dipahami. Sehingga anak dapat memahami apa yang diceritakan sang ibu dengan mudah, dan sang anak dapat belajar merangkai kalimat secara runtut dan tidak terbelit-belit untuk percakapan sehari-hari. Apabila anak terbiasa hidup di lingkungan yang menggunakan bahasa dengan baik, anak akan lebih mudah dan tertata dalam berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Dengan begitu, anak tidak akan kesulitan dalam bercerita kepada sang ibu.

Saat anak mempunyai rumah untuk bercerita, secara tidak langsung akan mempererat hubungan antara ibu dan anak, mereka akan mengenal satu sama lain lebih dalam. Dengan mempunyai rumah untuk bercerita dapat juga mengasah rasa empati pada diri anak. Diwaktu anak merasa benar-benar diperhatikan saat bercerita, anak akan merasa dihargai dan merasa dipedulikan, sehingga anak berani untuk mengungkapkan hal apapun yang dirasakan maupun apapun yang sedang dijalani.

Hal tersebut juga nantinya dapat memberikan dampak positif, seperti jika ada orang lain yang bercerita kepadanya nanti, anak tersebut akan mendengarkannya dengan baik pula dan dapat merespon dengan tepat, karena terbiasa mendapat respon yang baik dan tepat dari ibunya. Dengan respon dari sang ibu, pasti juga terbesit secuil nasehat atau saran yang dapat membantu anak dalam menghadapi masalahnya. Ketika anak bisa mengingat akan nasehat yang diberikan sang ibu, anak sejak dini akan dapat menghadapi segala hal yang terjadi dengan tepat mulai dari masalah yang kecil pun.

Ibu sebagai rumah bercerita yang dimaksud bukanlah hanya rumah berbentuk bangunan beserta atapnya untuk bisa melindungi dari panasnya sinar matahari, derasnya terpaan air hujan dan dinginnya angin. Tetapi, maksud dari ibu rumah bercerita adalah ibu yang mampu menciptakan rumah bersuasana aman dan nyaman, saling terbuka satu sama lain, sehingga anak dapat terus melibatkan ibunya dalam hal positif, anak akan menceritakan apapun kepada ibunya tanpa rasa takut sedikit pun. Sehingga akan terjalin hubungan harmonis antara ibu dan anak. Sang ibu pun juga harus dengan penuh kasih sayang mendengarkan segala keluh kesah anak sejak dini.

Selain itu, ibu juga harus mampu merespon keluh kesah anak dengan positif. Saat anak mau bercerita tentang segala hal kepada ibunya, secara tidak langsung ibu berperan langsung dalam membantu anak tumbuh kembang secara optimal. Sang ibu membantu anak dalam membangun emosional yang stabil, sehingga membuat anak dapat beradaptasi dan berinteraksi di lingkungan sekitarnya saat disekolah maupun dirumah dengan baik. Anak pun akan mendapatkan banyak teman sejak dini.

Berdasarkan uraian di atas, dengan terbiasa bercerita anak akan dengan mudah berinteraksi dengan teman sebaya dan sekitarnya, karena anak sudah terbiasa mendapat dukungan positif yang telah terbangun dari lingkungan terkecilnya. Terutama ibunya yang selalu merespon cerita anak dengan penuh perhatian. Hal itu pun bisa mendorong anak mempunyai rasa percaya diri sejak dini, karena sang ibu yang tidak pernah menganggap remeh dan tidak pernah menyanggah apapun yang diceritakan anak selagi itu hal yang positif. Sehingga anak tidak merasa takut untuk berbicara di depan umum dan tidak takut untuk berinteraksi dengan orang banyak. Untuk itu, sebagai orang tua khususnya ibu biasakanlah untuk bersifat terbuka kepada anak sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun