Mohon tunggu...
Luthfia Yusnila
Luthfia Yusnila Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lufluf

Luthfia yusnila SMAN 1vAirPutih

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembantaian Umat Islam di India

8 Maret 2020   14:07 Diperbarui: 8 Maret 2020   14:10 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembantaian islam di india saat ini banyak menuai protes oleh dunia,salahsatu nya adalah presiden Pakistan Arif Alvi,memuji sikap pemimpin revolusiIran,Ayotollah Ali Khamenei.Yang memprotes pembunuhan muslim di India.MenurutArif,harus ada sikap kompak dari seluruh pemimpin dunia terkait solusipermasalahan tersebut.Dia menambahkan bahwa jika dibiarkan,peristiwapembantaian umat muslim di India itu bisa saja mengara ke aksi genosidakedepannya.

Presiden Pakistan juga menganalogikan pembantaian muslim India layak nyapembunuhan muslim Rohingya di Myanmar.Sebelumnya,pemimpin revolusi islam diIran memperingatkan pemerintah India agar tidak melanjutkan pembantaian umatislam di India.Ayatolloh mengatakan bahwa progrom yang sedang berlangsungterhadap orang orang muslim di negara Asia Selatan itu akan berimbas dengankemungkinan adanya isolasi New Delhi oleh dunia islam.

Ia mengutuk pembunuhan brutal lebih dari 40 musli selama rentang empat harikekerasan yang dimulai di New Delhi pada 23 februari lalu.Pemerintah Indiaharus menghadapi umat hindu ekstremis dan partai nya dan menghentikanpembantaian umat islam untuk mencegah isolasi India dari dunia islam.

Aksipembantaian umat islam tak hanya dikecam Iran,Indonesia juga mengecam aksipembantaian tersebut,salah satu kota Medan yang menggelar unjuk rasa di depankantor konsulat jenderal India di Medan,menyampaikan 7 sikap mereka ataskondisi umat islam di India. Senin (2/3/2020).

Pernyataan sikap itu dikeluarkan menyusul pembantaian umat islam yangdilakukan oleh komunitas Hindu,sebagai dampak dari prots atas amandemenundang-undang kewarganegaraan di negara tersebut. Yang dianggap merugikan umatislam. Pertama,massa aksi menyatakan sikap mengecam dan mengutuk keras pembunuhanmassal kaum muslimin yang terjadi di India oleh para teroris hindu radikal yangdisponsori oleh aparat dan pemerintah tersebut.

Lalu mereka meminta pemerintah Republik Indonesia untuk segera melayangkannota protes keras serta mengusir duta besar India beserta seluruh konsulatnyadari Indonesia sampai kerusuhan berhenti dan keselamatan muslim di India bisaterjamin. Lalu,menuntut kepada pemerintah India untuk segera    menghentitikanpembantaian kaum muslimin dansegera memberikan jaminan keselamatan dari para teroris hindu radikal.

Kemudian mengimbau kepada pimpinan india untuk menunjukkan keprihatinannyadan berbuat dengan sungguh sungguh dalam upaya penghentian pembantaian kaummuslim di India. Selanjutnya,yakni menyerukan kepada organisasi konferensi islam(OJK)agar menggunakan pengaruhnya untuk menekan India dalam pergaulan internasional.Lalu meminta kepada pengurus parisada hindu dharma Indonesia untuk bersuara danmengusulkan kepada pemerintah India untuk segera menghentikan tragedikemanusian tersebut.

Namun konjen India juga belum merespon komunikasi yang ditawarkan olehketua DPRD Sumut,Rahmansyah Sibarani dan dua anggota DPRD Sumut Salman AlFarisi dan Ahmad Hadian. Setelah seluruh kejadia yang menimpa umat islam diIndia dimanakah HAM? Entah mengapa dunia seolah bisu,jika yang mengalamidiskriminasi,seperti penindasan hingga hilangnya nyawa berasal dari kaum islam?Lantas di manakah mereka yang senantiasa berkoar koar atas nama HAM? Kalauseperti itu,masih adakah HAM untuk umat islam?

Perserikatan Bangsa Bangsa(PBB) pun seakan tak ambil andil dalammenyelesaikan permasalahan yang menimpa kaum muslim di seluruh penjuru dunia.Padahal sejatinya forum tersebut mampu mengakhirinya. Begitu juga dengan kaummuslim di berbagai belahan dunia lainnya,hanya mampu melihat kekejaman yangdialami saudara saeakidah mereka. Pun sebatas kecaman-kecaman yang terlontardari lisan mereka,tanpa mampu berbuat banyak.

Kalau sudah seperti itu,masih bisakah kaum muslim berharap pada mereka yanglantang menyuarakan hak asasi manusia atau organisasi internasional,yakniPerserikatan Bangsa Bangsa(PBB). Padahal kaum muslimin itu ibarat satutubuh,jika ada salah satu bagian tubuh yang merasakan sakit,maka yang lain punikut sakit. Sayang nya rasa itu seperti telah terkikis dalam benak kaum muslim.Sebab terhalang oleh sekat-sekat negara.

Oleh karena itu,kaum muslimin pun butuh diperlakukan sama dalam memperolehkeadilan sebagaimana manusia lainnya,tanpa dipandang latar belakang agama.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun