Mohon tunggu...
Luthfi Zain
Luthfi Zain Mohon Tunggu... Penulis - Make your activity coz Allah

Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Isra' Mi'raj

28 Februari 2022   22:38 Diperbarui: 28 Februari 2022   22:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

27 Rajab 1443, merupakan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah teladan umatnya, yang senantiasa cinta dan ingat kepada umatnya hingga akhir kehidupannya, bahkan dalam sakaratul mautnya masih ingat akan umatnya. 

'Ummati... ummati...' ucapnya,

Yang berarti, umatku... umatku...

Dalam perjalanan Isra' Mi'rajnya Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya;

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al-Isra: 1)

Kita coba denger pendapat dari salahsatu pelajar Al-Azhar yuk terkait makna Isra' Mi'raj sendiri :). Menurut Khoiriyah salahsatu pelajar Kursus Arab Al-Azhar program Al-Miftah 1 Kuffah periode Februari ini, Isra' Mi'raj ini sendiri adalah sebagai ajang kita dalam mengingat perjalanan rasul kita yang begitu luar biasa, perjalanan yang memang patut diperingati dimana perjalanan yang menjadikan kita sebagai umat Islam menemukan perintah wajibnya sholat yang lima waktu dari peristiwa ini.  

Nah itu tadi pendapat menurut Mbak Khoir terkait Isra' Mi'raj.

Jadi memang pada dasarnya, Isra Mi'raj bukan hanya sekedar peristiwa yang memiliki makna kekayaan spiritual, akan tetapi begitu dalam dengan pesan-pesan kehidupan untuk mendorong dan mengembangkan peradaban umat manusia. Peradaban yang tentunya akan mengedepankan aspek keadilan, kedamaian dan kesejahteraan seluruh umat, yang terbingkai utuh dalam nilai-nilai agama, budaya, akhlaq serta kesederhanaan dan juga kejujuran yang dijunjung.

Satu yang menjadi penting adalah dari Isra Mi'raj adalah bagaimana kita sebagai mahluk dan manusia beragama dapat menjalankan amar ma'ruf nahi munkar, seperti yang diajarkan serta diperlihatkan oleh Rasulullah SAW dalam keseharian semasa hidupnya.

Amar ma'ruf nahi munkar sendiri berasal dari bahasa arab yang memiliki makna mengerjakan yang baik dan mencegah yang buruk sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah. Tidak perlu jauh-jauh menunaikan ibadah serta mencegah keburukan yang ada disekitar pun sudah termasuk amar ma'ruf nahi munkar.

So, sahabat al-Azhar sudah sejauh mana amar ma'ruf nahi munkarnya nih? Semoga Allah mudahkan ya langkah-langkah baiknya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun