Mohon tunggu...
Luthfi Mala
Luthfi Mala Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Amature writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips dan Cara Mengembangkan Hobi menjadi Sebuah Konten

23 Juni 2021   14:15 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:31 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial saat ini merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berbagai kalangan remaja hingga dewasa telah menggunakan media sosial. Media sosial meliputi blog, Instagram, Twitter, YouTube, dan masih banyak yang lainnya. Dalam berbagai mdia sosial tersebut ada tampilan yang kita sebut sebagai konten. Konten banyak digemari karena berisikan informasi yang dapat memberikan kepuasan bagi orang-orang yang mencarinya. Konten sendiri memiliki beberapa jenis, seperti opini, liputan berita, infografis, Vlog, podcast, dan lainnya. Adanya konten-konten yang menarik tersebut tidak lepas dari kehadiran seorang konten kreator.

Banyak orang terutama kaum milenial menjadi konten kreator karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan bakat dan kemampuan pribadi. Jika diartikan secara harfiah konten kreator bisa diartikan sebagai orang yang membuat konten. Menurut State of Digital Publishing, konten kreator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada di media, terutama media digital. Konten kreator adalah seseorang yang membuat karya berkualitas baik berupa tulisan, foto, video, ataupun audio yang dapat menghibur atau memberikan informasi bermanfaat bagi orang lain. Pada dasarnya siapapun bisa menjadi seorang konten kreator. Ketika kamu membuat video mengenai bagaimana kamu belajar sehari-hari dan mengunggahnya ke YouTube, maka kamu sudah bisa dianggap sebagai konten kreator. Atau saat kamu membagikan tulisan tentang pengalaman liburanmu keluar kota pada suatu blog, kamu juga bisa dianggap sebagai konten kreator.

Selama pandemi Covid19 ini banyak pekerja yang terkena dampak negativ mulai dari kehilangan pekerjaan, sepi pelanggan, dan lainnya. Banyak dari pekerja tersebut yang beralih menjadi konten kreator, beberapa menjadi konten kreator karena kehilangan pekerjaanya, beberapa lagi menjadi konten kreator agar tetap bisa mengembangkan usahanya. Data dari SocioBuzz mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pendaftaran content creator hingga 3 (tiga) kali lipat tanpa promosi khusus selama pandemi COVID-19, yaitu dari 2.552 user baru per bulan menjadi 7.730 user baru per bulan. Peningkatan tertinggi berasal dari segmen milenial (45,93 persen) dan Gen Z (51,56 persen). Sementara itu, Top 5 kategori konten yang dihadirkan dari para content creator Milenial dan Gen-Z tersebut adalah lifestyle, fashion, beauty, travel, serta food & drink.

Selain untuk mengganti pekerjaan dan meneruskan usaha, membuat konten juga dilakukan semata-mata untuk membagikan hobi yang ditekuni. Saya pribadi memiliki sebuah hobi yang saya tekuni yaitu menggambar dan juornaling yang sering saya bagikan pada media Instagram. Konten tersebut berupa hasil foto dari gambar atau journaling yang saya lakukan, terkadang saya juga membagikan video pendek dari proses menggambar atau journaling.  Pada tulisan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya dalam mengembangkan hobi menjadi sebuah konten. Saya telah merangkumnya menjadi beberapa cara dan tips sebagai berikut:

  • Tentukan Hobi
    • Setiap orang pasti memiliki hobi, dan seringkali hobi tersebut lebih dari satu. Tidak perlu banyak, tentukan satu atau dua hobi yang benar-benar kamu sukai, hobi yang benar-benar membuat mu merasa nyaman setiap melakukannya. Setelah berhasil menentukan pilihan, tekuni dengan sungguh-sungguh hobi tersebut, pelajari pula hal-hal yang berkaitan dengan hobi tersebut.
  • Tentukan Platform Media
    • Tentukan platform media yang akan kamu gunakan untuk berbagi konten. Karena setiap media sosial memiliki ciri khas, peraturan, dan cara yang berbeda untuk berbagi konten, tentukan media yang kamu kuasai. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah kamu dalam membagikan konten. Cukup tentukan satu platform media sosial yang kamu kuasai untuk berbagi konten secara teratur dan terus-menerus. Jangan berusaha untuk menguasai semua media sosial, tentukan satu terlebih dahulu dan apabila kamu bisa konsisten berbagai konten, hasilnya baik dan terus berkembang kamu bisa mulai merambah pada media sosial lainnya. Yang dikhawatirkan jika kamu mencoba semua media sosial sekaligus untuk berbagi konten adalah kamu tidak bisa konsisten dan justru merasa terbebani.
  • Membuat Jadwal Upload
    • Buatlah jadwal upload untuk setiap kontenmu. Misalkan kamu membuat jadwal upload dua kali dalam seminggu tentukan harinya dan tentukan konten apa yang akan di upload pada hari itu. Contohnya saya membuat jadwal upload dua kali dalam satu minggu, saya memilih hari kamis untuk membagikan konten menggambar dan hari minggu untuk membagikan konten journaling. Dengan adanya jadwal upload kamu akan semakin termotivasi dan dan konsisten dalam membuat konten.
  • Menargetkan Audiens
    • Tentukan target audiens yang akan melihat kontenmu. Dengan adanya target audiens tandanya kamu sudah siap berbagi konten. Selain itu kamu juga akan mudah menyesuaikan bahasa, captions atau pesan yang ingin disampaikan.
  • Mencari Reverensi
    • Dengan mencari reverensi dari berita, media sosial, video, film, dan lainnya dapat menambah pengetahuan dan melatih kreativitas agar terus berkembang. Menurut saya mencari reverensi juga merupakan belajar. Jadi kita tetap bisa belajar selama membuat konten.
  • Mengikuti Trand
    • Dengan mengikuti trand kita bisa menebak apa yang disukai audiens saat itu, hal tersebut akan membantu kita untuk terus berkembang dalam menghasilkan karya. Karena setiap ada trand baru kita akan mempelajarinya untuk membuat konten sehingga kemampuan dan kreativitas kita akan ikut berkembang.
  • Orisinil
    • Pastikan karya konten kamu asli dari pemikiran kamu sendiri bukan plagiarisme. Ingat baik-baik, karya orang lain bisa kamu jadikan reverensi tapi tidak untuk menirunya.
  • Komitmen
    • Secara bahasa, komitmen adalah suatu sikap setiap seseorang terhadap sesuatu hal, baik itu diri sendiri, orang lain, organisasi, dan lainnya. Sebuah komitmen sangat penting untuk menjaga niat dan tekad kita untuk tetap konsisten dalam membuat konten.

Setelah mejalankan beberapa cara dan tips tersebut, kamu dapat melakukan evaluasi untuk mengukur seberapa jauh konten kamu berkembang. Seorang konten kreator dan penggiat fashion Ayla Dimitri pernah mengatakan dalam wawancaranya bersama Trivia ID "Kalau kita malas otomatis konten kita akan sedikit. Dan kalau kita semakin rajin konten kita akan semakin banyak".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun