Ini adalah tulisan pertama saya di kompasiana. Masih belum ada pengalaman menulis hal seperti ini apalagi untuk di publikasikan ke umum. Karena itu saya akan memulai dengan memposting di bagian ini yaitu wisatabagian jalan-jalan. Karena menurut saya bagian ini agak mudah dan bagi saya menceritakan pengalaman jalan-jalan adalah suatu yang berkesan.
Untuk tulisan pertama saya pada bagian jalan-jalan, akan saya tuturkan pengalaman saya selama liburan saya di benua amerika. Yap, saya mengunjungi dua negara besar disana, yaitu Kanada serta USA. Saya berada di benua nun jauh tersebut selama satu bulan. Mungkin menurut anda banyak sekali uang saya untuk berkeliling 2 negara mega besar tersebut selama satu bulan penuh. Sebenarnya tidak. Rahasia saya adalah, saya mempunyai sanak saudara disana. Jadilah saya gratis untuk bertualang disana selama sebulan penuh. Cara yang ampuh untuk berjalan-jalan adalah bantuan keluarga.
Saat itu saya berangkat menggunakan maskapai HongKong, Cathay Pacific. Pesawat yang saya akan tumpangi berangkat tepat tengah malam. Jadi, saya masih memiliki waktu seharian untuk packing. Tepatnya ibu saya yang memiliki waktu untuk packing. Berangkat pukul 8 malam, 9.30 saya dan ibu sya sampai di bandara kesayangan kita semua, SoekarnoHatta.
Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam, kami sampai di HongKong untuk transit selama 5 jam pula. Beginilah taktik maskapai suatu negara untuk mempromosikan negaranya agar banyak turis yang datang.
Transit selama 5 jam, apa yang bisa kami lakukan? Untung saja bandara ini cukup luas. Tepatnya, sangat sangat luas. Para penunggu pesawat dimanjakan dengan fasilitas yang sangat menunjang saat pesawat masih di unjung pandang. Toko-toko Duty Free berjajar dan tak ketinggalan toko penyedia bekal perjalanan anda. Toko-toko sepatu ataupun tas maupun pakaian selevel Versace sangat banyak disini. Dan karena ada Disneyland di HongKong, maka bagi mereka yang belum sempat mampir kesana bisa membeli souvenir disini. Jadi, walaupun hanya transit, kita tetap bisa membawa oleh-oleh dari Disneyland untuk menunjukkan bahwa kita sudah pernah ke tempat bermain paling prestisius di dunia itu.
Perjalanan kami pun berlanjut dengan waktu tempuh 15 jam terbang. Membayangkannya saja saya sudah sangat pening, apalagi menjalaninya? Tetapi, ternyata sangat banyak fasilitas untuk menghilangkan kebosanan selama 15 jam berada di langit itu. Mulai dari menonton film yang sudah tersedia di TV personal di setiap kursi dan disediakan ratusan film lama maupun yang paling anyar. Musik pun tersedia lengkap. Dan yang lainnya yang sudah lazi ditemui di maskapai penerbangan internasional.
Selain fasilitas mata, fasilitas perut pun tidak kalah menarik. Berada di kelas ekonomi ternyata jauh dari gambaran-gambaran di TV. Kelas ekonomi sudah sangat nyaman menurut saya. Dan hidangan yang disediakan sangatlah baik dan bervariasi. Dan dari appetizer sampai dessert dihidangkan lengkap acapkali waktu makan tiba.
Setelah 15 jam terbang, sampailah kami pada negera nun jauh, CANADA.Ya, negara yang sangat jauh ini kami tempuh selama 20 jam+5 jam transit. Jadi lengkap sehari penuh kami tempuh untuk sampai di negeri pelupuk mata bagi Indonesia ini. Senangnya kami saat bisa menjejakkan kaki di negri ini.
Sebelum masuk ke bagian imigrasi, kami harus melewati berbagai macam pemeriksaan. Mulai dari menjelaskan tujuan kami kesana sampai pemeriksaan apakah ada daging di dalam tas kami. Ya, negara barat memang sangat takut akan kualitas buruk daging yang berasal dari jauh yang mungkin saja dapat menyebarkan virus-virus berbahaya.
Setelah melewati imigrasi, kami bergerak mencari koper-koper kami. Kareena pemeriksaan yang begitu lama, koper kami sudah berada di lantai. Bersyukur tidak terjadi apa-apa pada koper kami. Saat kami hendak mengambil trolley, kami dihampiri oleh seorang petugas berbadan super besar yang menawarkan jasanya untu membawa koper kami. Semacam porter tetapijauh lebih rapi penampilannya. Saat hendak menolak, kami diberitahu oleh petugas Cathay Pacific bahwa seharusnya kami menyewa jasa beliau sebab koper kami super besar dan sangat banyak, 11 koper berbobot 20 kg. Ibu saya pun mulai berpikir dan menerima sarannya walau kami harus melepas 20 dollar Canada. Ya daripada kami harus membawa koper sebanyak dan seberat itu.
Setelah berhasil keluar bandara, kami disambut hangat oleh keluarga kami yang telah menanti-nanti kedatangan. Suasana hangat kekeluargaan terjalin beberapa saat karena telah bertahun-tahun tidak bertemu. Pada saat yang bersamaan, jantung saya terpacu, perjalanan saya di benua adidaya ini akan segera dimulai.
BERLANJUT KE BAGIAN 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H