Di negara-negara maju seperti di Eropa atau Amerika Utara yang sudah menerapkan sistim konservasi lahan dengan ketat, di perbatasan antara ekosistem darat dengan perairan, diterapkan sistim lahan basah atau wetland. Salah satu contoh sistim lahan basah yang alami adalah rawa-rawa.
Pembuatan sistim lahan basah ini di perbatasan antara bagian darat dan perairan dari danau Toba diharapkan merupakan bagian buffer atau peyangga dari kedua bagian ini . Bagian perairan tidah mudah menggerus tanah-tanah yang ada dibagian darat karena adanya lahan basah. Dan erosi dari bagian darat, tidak langsung masuk ke daerah perairan dari danau sehingga terjadi pencegahan dari pendangkalan dari dasar danau.Â
Semua generasi bisa melihat keindahan danau Toba
Semoga dengan penanganan yang bisa kita lakukan terutama penanaman pohon yang bisa mempertahankan air, maka kita akan terus mendapati keindahan danau Toba yang merupakan perpaduan ekosistem perairan dan daratan sampai ke generasi mendatang. Atau dalam hal ini kita membuat keindahan danau Toba berkelanjutan ke generasi sesudah kita atau bisa terus menjadi bagian dari Wonderful Indonesia. Â Malah di generasi mendatang, mereka tidak hanya melihat dataran dengan tanaman rumput seperti pengalaman kunjungan saya di waktu kecil tapi juga bisa meliha ekosistim hutan yang lebih hijau dan indah. Serta udara yang lebih sejuk. Dan air danau yang masih jernih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI