Mohon tunggu...
Lutfy Begox
Lutfy Begox Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Adanya Pemberian yang Merealisasikan Kebatilan

23 Mei 2017   12:53 Diperbarui: 24 Mei 2017   04:13 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak orang-orang yang tidak bisa membedakan yang hak dan yang bathil seseorang hanya melakukan apa yang menurut mereka menghasilkan buah hasil yang besar, terkadang juga orang yang melakukan risywah tidak tahu hukum dari risywah tersebut karena seseorang hanya memikirkan sesuatu yang menumbuhkan hasil yang membuatnya puas. Orang-orang yang melakukan risywah akan berdampak negative, karna disisi dirinya mendapatkan hasil dan semakin banyak mereka mendapatkan hasil yang puas disitu pula orang-orang disekelilingnya yang mengetahui kelakuan tersebut akan benci dan dengki terhadapat yang mereka lakukan.

Risywah akan menumbuhkan sifat seseorang dapat berubah awalnya baik,rasa solidaritas terhapat sesama orang baik,ta’at kepada allah menjadi berubah drastis tidak seperti yang mereka awal lakukan karna sudah terpacu pada perilakunya yang berdampak negative. Didunia ini apabila di teliti banyak yang melakukan risywah tersebut,biyasanya orang yang melakukan risywah itu kebanyakan orang yang mempunyai kedudukan yang tiggi seperti pejabat, direktur, dan orang yang memiliki tempat-tempat yang mewah yang dimana disitu terdapat pegawai yang akan digaji. Risywah bisa dikatakan baik apabila dapat mengembalikan hak kepada pemiliknya. Orang yang melakukan risywah bukanlah orang yang sangat beruntung melainkan orang yang mendekatkan dirinya pada suatu hal yang celaka,dan akan dibalas perbuatannya didunia dan diakhirat kelak, akan tetapi setelah mengetahui hukum tersebut masih saja banyak orang yang masih melakukan penyuapan tersebut dengan mengatakan bahwa yang dikakukannya suatu bentuk shadaqah,hadiah atau sumbangan.

Risywah juga dapat dikatakan pembantu untuk mewujudkan yang mana orang yang mempunyai kekuasaan tinggi mendapatkan apa yang mereka inginkan hanya semata-mata agar kedudukannya terpandang.risywah dapat menyebabkan pembunuhan terhadapat kesempatan yang dimiliki orang lain,terkadang tujuan risywah ini untuk mengambil kepemilikan yang secara akal bukan milik sendiri melainkan milik orang lain yang diambil untuk kepentingan pekerjannya. Dan penyuapan tidak diragukan lagi merupakan cara yang bathil dalam mencari rezeki atau mewujudkan keinginannya sehingga perlakuan tersebuat akan berdampak negative dan dibeci oleh Allah SWT.

                                                      DAFTAR PUSTAKA

Harisuddin noor,Dr.M. fiqih muamalah.(Surabaya: PT Pena)

Syafe’I Rachmat Prof. Dr. H. 2000. Fiqih muamalah.(Bandung: Pustaka Setia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun