Mohon tunggu...
lutfi Muhimmatuz Zakiya
lutfi Muhimmatuz Zakiya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang memiliki hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bermain dalam Mendorong Perkembangan Kognitif Anak

22 September 2024   13:31 Diperbarui: 22 September 2024   13:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa anak kecil sangat antusias bermain? Lebih dari kesenangan semata, bermain merupakan aktifitas yang penting dalam perkembangan otak anak. Banyak orang dewasa yang menganggap sepele aktifitas bermain anak, namun bagi anak-anak bermain adalah salah satu cara utama mereka belajar dan berkembang. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sangat penting untuk perkembangan mereka. Dibalik keceriaan yang mereka rasakan, bermain memiliki peran yang signifikan dalam mendorong perkembangan kognitif anak.

Masa kecil adalah periode emas bagi anak untuk tumbuh dan berkembang. Selain belajar dan menjelajahi, bermain menjadi aktifits yang sangat pentingdan menjadi hak dasar setiap anak usia dini. Melalui permainan, anak tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga memperoleh banyak pengalaman berharga. Setip jenis permainan memiliki manfaat yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak. Dalam bermain, anak bebas mengekspresikan persaan, pikiran, dan imajinasinya. Selain itu, bermain juga menjadi sarana bagi anak untuk mendapatkan kepuasan yang dapat mendorong pertumbuhan dirinya. 

Untuk anak-anak usia dini, bermain memiliki aspek penting, yaitu: 1) motivasi internal, dimana anak-anak bermain berdasarkan keinginan sendiri tanpa ada paksaan; 2) aktivitas, yang berarti anak-anak terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengaktifkan fisik dan ental mereka; 3) tidak adanya tujuan eksternal yang telah ditentukan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa bermain dilakukan anak dengan senang hati; 4) sifat nonliteral, dimana anak-anak dapat melakukan berbagai hal sesuai sesuai keinginan mereka.

Perkembangan kognitif mencakup kemampuan berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan memahami lingkungan sekitar. Pada masa kanak-kanak otak berkembang dengan pesat dan pengalaman yang diperoleh melalui bermain dapat mempengaruhi cara anak berinteraksi dengan dunia. Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, anak-anak belajar melalui perkembangan langsung dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan demikian, bermain menjadi sarana penting untuk mengembangkan keterampilan kognitif tersebut.

Permainan memiliki berbagai jenis yang dapat dikategorikan berdasarkan sifat dan tujuannya, seperti permainan edukatif, permainan fisik, dan permainan kreatif. Pertama, permainan edukatif, yaitu permainan yang dirancang khusus untuk tujuan Pendidikan, seperti puzzle atau permainan papan, dapat merangsang pemikiran logis dan analitis anak. Melalui permainan ini, anak-anak belajar tentang strategi, perencanaan, dan konsekuensi dari tindakan mereka. Ini membantu mereka memahami konsep dasar matematika dan sains dengan cara yang menyenangakan.

Kedua, permainan fisik. Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau bermain bola tidak hanya baik untuk kesehatan fisik tetapi juga mendukung perkembangan kognitif. Ketika anak-anak terlibat dalam permainan fisik, mereka belajar tentang koordinasi tubuh dan ruang. Selain itu, permainan permainan kelompok meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berkolaborasi.

Ketiga, permainan yang melibatkan kreativitas. Seperti menggambar, melukis, atau bermain peran, dapat membantu anak-anak mengembangkan imajinasi mereka. Aktivias ini mendorong mereka untuk berpikir secara inovatif dan menemukan solusi baru untuk masalah yang dihadapi. Selain itu, permainan kreatif juga meningkatkan keterampilan motorik halus dan kemampuan komunikasi. 

 Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memupuk semangat bermain anak dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka. Adapun langkah-langkah yang diambil orang tua adalah:

1.Menyediakan beragam mainan. Mainan yang bervariasi akan merangsang berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, kognitif, dan sosial.

2.Membuat lingkungan yang aman. Rumah adalah salah satu laboratorium bermain anak. Pastikan lingkungan rumah bebas dari bahaya yang menghambat aktivitas bermain. 

3.Mengajarkan nilai-nilai positif. Melalui permainan, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai seperti berbagi, kerjasama, dan sportivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun