Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 22 mengikuti Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang terdiri dari 5 orang anggota yakni Irfandha, Saskia, Lutfiyatul, Dela dan juga Nabila ini dibimbing oleh Dra. Sri Wahjuni Latifah, M.M., Ak., CA. Â pengabdian ini diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober 2020 hingga 24 November 2020.
Pada hari ke 10 ini kelompok 22 mengajarkan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tidak membosankan pada siswa-siswi sekolah dasar di desa Tosari Kecamatan Tumpang, Kab Malang.
Dikarenakan kondisi saat ini yang terjadi yaitu covid-19 membuat semuanya dilakukan dirumah. Tak hanya pekerjaan yang dilakukan dirumah melainkan pembelajaran juga dilakukan dirumah secara daring.Â
Hal ini membuat menurunnya semangat belajar para siswa didik yang terjadi di desa Tosari. Maka dari itu mahasiswa PMM UMM Kel. 22 membantu memberikan pembelajaran dikarenakan para siswa-siswi ini adalah penerus bangsa.
Agenda yang diadakan oleh Mahasiswa PMM UMM Kel. 22 ini adalah memberikan pembelajaran yang berbeda dengan sekolah biasanya, pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok ini juga dilakukan untuk melakukan pengurangan wabah corona yang semakin meluas.Â
Seperti belajar privat bisa dibilang dikarenakan hanya beberapa murid saja yang belajar dengan kakak-kakak mahasiswa PMM UMM ini setiap harinya dengan berbeda-beda kelas.
Mahasiswa PMM UMM Kel. 22 ini juga tak lupa memberikan edukasi mengenai wabah corona yang masih melanda sekarang ini. Mereka juga mengajarkan bagaimana mencegah penularan, bagaimana mencuci tangan dengan benar serta bagaimana gaya hidup yang sehat.Â
Mahasiswa PMM UMM Kel 22 juga membagi-bagikan masker kepada siswa-siwi sekolah dasar sebagai upaya pencegahan covid-19 sekaligus agar menjadi kebiasaan baru bagi mereka untuk selalu menggunakan masker.
Kel. 22 sangat perihatin dengan para siswa-siswi didik yang saat ini sedang menempuh pembelajaran secara daring, dikarenakan mereka membutuhkan sosok pendamping untuk mengajarkan anak-anak dalam proses pembelajaran.
 Beberapa waktu lalu siswa-siswi sekolah dasar ini hanya mengandalkan google untuk mengerjakannya hal ini membuat mereka tidak belajar melainkan menyalin jawaban yang sudah ada di google akan tetapi jika diberikan yang soal yang berbeda mereka akan sangat kuwalahan dalam mengerjakannya.