Perubahan sifat begitu nyata, dari yang semula berani, percaya diri dan mandiri berubah menjadi takut, minder dan ingin selalu ditemani.
Berdasarkan perkembangannya, kasus bullying saat ini telah merambah ke media sosial dan game. Mencela, memaki dengan sebutan yang tidak pantas semisal alat kelamin, binatang dan lainnya menjadi lumrah yang terbungkus dalam kata bercanda.Â
Padahal korban sendiri tidak terima dengan sebutan tersebut, namun karena daya yang tidak berimbang maka lebih memilih untuk bungkam.Â
Kasus bullying di medsos yang berujung pada perkelahian adalah kasus Audrey di tahun 2019 lalu. Kasus ini kemudian viral yang lagi-lagi menyeret siswa dari suatu sekolah.
Dari kasus yang telah disebutkan, ditambah dengan hasil riset PISA dan laporan yang diterima KPAI bahwa sekolah belum sepenuhnya aman. Hal inilah yang menciderai sekolah sebagai primadona dan taman yang mampu mengantarkan siswa pada kesuksesan.Â
Hal ini pula yang menyebabkan sekolah memiliki dua sisi yang berbeda. Satu sisi memberikan harapan bagi orang tua dan anak terhadap masa depan. Satu sisi lainnya memunculkan kekhawatiran terhadap nasib anaknya akibat tindak kekerasan yang tidak kunjung selesai.Â
Dampak terbesarnya adalah suatu saat tak ada lagi anak petani, anak tukang sayur, anak jendral dan anak-anak lainnya yang mampu menapaki kesuksesan karena perubahan pandangan tentang sekolah.
Jika melirik kembali pada beberapa kasus, hasil PISA dan laporan KPAI, maka keluarga, masyarakat, dan khususnya sekolah, tidak cukup hanya dengan mengelus dada karena iba dan prihatin terhadap kasus bullying yang telah terjadi. Perlu perhatian dan tindakan nyata agar anak dapat terjamin keamanan dan kenyamanannya saat di sekolah.
Peran tiga pilar pendidikan (orang tua, sekolah dan masyarakat) menjadi faktor penting pencegahan kasus bullying.Â
Ketiga pilar ini dapat saling berkoordinasi tanpa adanya sikap saling merahasiakan, agar kasus bullying benar-benar dapat dihindari.Â
Orang tua dan guru dapat menjadi teladan dalam bertutur dan bertindak bagi anak, supaya anak juga dapat bertutur dan berperilaku baik.Â