Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tiga Ide Kreatif Memanfaatkan Botol Kaca Bekas

1 Oktober 2021   06:53 Diperbarui: 1 Oktober 2021   14:04 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara masalah sampah, maka bayangan kita akan tertuju pada sesuatu yang dianggap tidak berguna lagi dan biasanya dibuang. Sampah yang paling umum dan selalu kita temui berasal dari limbah dapur. Ya, kita semua tahu di dapurlah tempat mengolah bahan mentah menjadi bahan siap saji untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita.

Bisa kita bayangkan berapa banyaknya sampah yang dihasilkan oleh dapur kita setiap hari. Jika kita berandai dalam satu hari kita menghasilkan sampah satu kresek hitam ukuran sedang, maka dalam satu bulan kita telah menghasilkan sampah sebanyak tiga puluh keresek. Maka ini tentu bukanlah jumlah yang sedikit lagi jika ditambah dengan keluarga lain.

Tak cukup dengan jumlah sampah yang dihasilkan, kita juga dipusingkan dengan kesadaran masyakarat dalam membuang sampah.  Kebiasaan  membuang sampah (limbah dapur) ke sungai atau tempat lain yang tidak semestinya  seolah menjadi hal lumrah dan anehnya malah saling menutup mata tanpa ada yang menegur.

Sebenarnya, kalau kita membaca berbagai referensi maka masyarakat dapat berpartisipasi dalam usaha menanggulangi limbah sampah ini. Daur ulang bisa menjadi pilihan keluarga untuk mengolah limbah dapur. Misalnya, sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik seperti botol plastik dapat dijadikan hiasan rumah.

Selain dua contoh di atas, tentu masih banyak lagi ide kreatif mendaur ulang sampah yang berasal dari limbah dapur. Nah, pada kesempatan ini saya akan berbagi ide kreatif tentang cara memanfaatkan botol kaca bekas yang sudah tidak terpakai. Botol-botol ini mudah ditemukan di dapur kita, sebut saja misalnya botol kecap, sirup, saus, dan beberapa jenis botol lainnya. Berikut tiga ide kreatif yang dapat dipraktikkan di rumah.

Akuarium Botol

Pandemi covid-19 atau corona dari beberapa waktu lalu bagi sebagian orang justru memunculkan hobi baru atau hobi lama bersemi kembali. Salah satunya adalah memelihara ikan hias, yang bahkan peminatnya semakin meningkat daripada sebelum pandemi covid-19.

Dengan meningkatnya minat seseorang untuk memelihara ikan hias, maka kebutuhan akan wadah ikan hias pun juga meningkat. Oleh karena itu, botol kaca bekas menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan wadah ikan hias itu. Botol kaca bekas dapat dipercantik dengan manambah beberapa batu  warni-warni agar semakin menarik.

Beberapa jenis ikan seperti ikan cupang, gupi, neon tetra, dan zebra danio dapat dipelihara di dalam akuarium yang terbuat dari  botol kaca bekas. Akuarium botol kaca bekas yang telah berisi ikan hias dapat kita letakkan di sudut ruangan atau di dinding dengan penyanggah. Sedikit cahaya penerangan akan menambah keindahan  dan daya tarik untuk dipandangi.

Pot Bunga

Jika Anda tidak hobi memelihara ikan hias karena ribet parawatannya dan lebih hobi memelihara tanaman hias, tidak ada salahnya juga memanfaatkan botol kaca bekas menjadi pot bunga yang siap mempercantik rumah Anda. Sebagian orang justru menjadikannya sebagai terrarium. Dengan mengubah botol kaca bekas menjadi pot bunga secara langsung Anda telah mengurangi limbah dapur.

Agar tidak terkesan polos, Anda dapat dipercantik dengan mengecat botol tersebut dengan bentuk berbagai karakter misalnya hello kitty, micky mouse, atau beberapa karakter lain yang Anda sukai. Anda juga dapat memanfaatkan selotip warni-warni yang dipotong melingkar dan ditempel di botol kaca sehingga berbentuk polkadot. Cara lainnya, Anda dapat melilitkan benang warna-warni untuk membuat botol kaca semakin kece.

Setelah Anda mempercantik botol kaca tersebut, Anda tinggal memilih bunga yang Anda sukai untuk ditanam dalam botol kaca bekas Anda. Terakhir, Anda dapat meletakkannya di teras rumah, di meja, digantung, atau ditempel di dinding. Selanjutnya tinggal Anda pandangi rumah Anda dari kejauhan, niscaya kepuasan yang Anda dapatkan dengan rumah berhiaskan bunga berwadah botol kaca bekas. 

Botol Lampu Hias

Tidak cukup dengan akuarium dan pot bunga, Anda dapat mengubahnya botol lampu hias. Selain mempercantik tampilan lampu, bentuk dan warna yang unik dari botol akan membuat daya tarik tersendiri. Pada beberapa bagian justru dapat menambah kesan romantis.

Untuk membuatnya, Anda cukup memeriksa ketersediaan botol kaca bekas sirup, kecap, saus dan beberapa botol lainnya di dapur Anda. Setelah itu, Anda cukup mengkreasikan botol kaca bekas tersebut menjadi beberapa jenis lampu. Misalnya, lampu gantung, lampu hias di meja, dan lampu hias di dinding.

Sama halnya dengan pot bunga, Anda juga dapat memodifikasi bentuk lampu hias botol bekas dengan cara mengecat, memakai selotip, dan melilitkan benang dan lainnya untuk menambah daya tarik.  Bahkan, Anda dapat memodifikasi botol tersebut dengan cara memotong beberapa bagian. Hal ini tentu sedikit menyulitkan dan membutuhkan beberapa peralatan tambahan seperti alat pemotong kaca. Namun, tidak ada salahnya mencoba untuk hasil yang menarik, unik dan memuaskan.

Sahabat pembaca, itulah tiga ide menarik dari botol kaca bekas  yang bisa Anda coba di rumah. Dengan maksimalkan barang bekas semisal botol kaca ini, kita telah berperan aktif mengurangi sampah. Bahkan, hal itu bisa lebih, sebab jika kita konsisten berkreasi bukan tidak mungkin botol bekas semula kita anggap tiada manfaat justru menghasilkan nilai jual yang dapat menambah uang saku. Selamat berkreasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun