Organisasi merupakan kelompok individu yang memiliki tujuan yang sama. Dari kebersamaan tersebut organisasi membentuk sistem agar berjalan dengan teratur dan terarah untuk mencapai tujuan.Â
Dari sinilah kita dapat melihat bahwasanya organisasi tidak dapat berjalan sendiri dan memerlukan kekompakan dari setiap individu.
Komitmen organisasi yang kuat menjadi modal untuk membentuk sistem organisasi yang baik. Komitmen yang kuat juga dapat membangun kekompakan antar individu untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.Â
Namun sebaliknya komitmen organisasi yang lemah akan menjadikan organisasi tidak terarah. Lebih parahnya lagi organisasi tidak akan tahan terhadap gesekan internal maupun eksternal.
Lemahnya komitmen dapat terlihat dalam perilaku individu sehari-hari. Misalnya, saat organisasi mengadakan kegiatan yang melibatkan seluruh individu biasanya bersikap abai. Bahkan, kadang kata-kata yang terlontar adalah "ah, biarkan saja kan ada mereka".
Permasalahan lainnya yang lebih parah misalnya, saat organisasi dalam keadaan terpuruk, sikap tidak peduli justru lebih menonjol. " Itu kan urusan atasan, saya hanya bekerja", barangkali kata-kata itu yang ada dalam benak.Â
Empati yang kurang akan menimbulkan ketidakpedulian terhadap yang lainnya.
Lemahnya komitmen  dapat menimpa atau dilakukan siapa saja dalam organisasi baik atasan maupun bawahan, pemimpin atau anak buah. Maka dari itu komitmen bersama untuk perkembangan organisasi harus dibangun sejak awal.Â
Dengan begitu, akan mengurangi gesekan antar individu dalam organisasi dan segala persoalan dapat teratasi.
2. Kepercayaan dan Ketidakpercayaan Berlebih
Komitmen yang lemah akan berbuntut pada hilangnya kepercayaan antar individu. Seperti ketidakpercayaan pimpinan terhadap bawahan atau sebaliknya dan bisa saja sesama karyawan yang saling tidak memercayai.Â