Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gawai sebagai Pengganti Buku Ramadan dalam Meningkatkan Karakter Religius Siswa

5 Mei 2020   09:54 Diperbarui: 5 Mei 2020   10:05 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gawai yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebagai pengganti buku ramadan sebagai alat pemantau dan penilaian kegiatan siswa selama ramadan. Sebelum puasa guru dapat membentuk group whatsapp siswa dalam satu kelas. 

Siswa dapat melaporkan kegiatan ramadannya melalui group tersebut dalam bentuk foto dan video. Guru juga dapat bekerjasama dengan orangtua untuk saling mengontrol siswa dalam berkegiatan selama bulan ramadan.

Gawai sebagai media berbagi hikmah ramadan

Di samping sebagai pengganti buku ramadan, gawai juga dapat digunakan sebagai media berbagi hikmah ramadan. Guru dapat mengirimkan hikmah ramadan dalam bentuk tulisan dan video. Tulisan dan video tersebut tentu harus sesuai dengan tingkatan siswa.

Waktu berbagi hikmah ramadan dapat dilakukan di waktu sore. Siswa dapat membaca tulisan atau menonton video sambil menunggu waktu berbuka tiba. Di akhir kegiatan, siswa dapat diminta untuk mencatat poin-poin hikmah ramadan tersebut.

Gawai sebagai media tadarus

Gawai juga dapat dimanfaatkan sebagai media untuk tadarus selama ramadan. Dengan group yang telah dibentuk sebelumnya, guru dapat membuat daftar dengan judul "Khotmil Quran Kelas ...". 

Berikutnya guru dapat memandu siswa untuk menuliskan nama-nama mereka ke dalam daftar sesuai dengan nomor urut dan juz dalam Alquran yang akan dibaca. Siswa diberikan kebebasan mau mengaji juz berapa saja.

Dalam mengaji, guru dapat memberikan ketentuan semisal tiga hari untuk mengaji satu juz. Jadi, dalam satu kelas selama tiga hari telah merampungkan tiga puluh juz dalam Alquran. Bisa dihitung dalam satu bulan, guru dan siswa dalam satu kelas telah hatam Alquran sebanyak sepuluh kali.

Terakhir, bulan ramadan merupakan momentum untuk memperkuat karakter religius siswa. Adanya gawai sebagai produk teknologi membuat guru lebih mudah dalam mengontrol dan memandu siswa untuk meningkatkan karakter religiusnya. 

Kebiasaan lama berburu tanda tangan imam masjid dan takmir dapat diejawantahkan kembali dengan format yang berbeda sesuai dengan kemajuan zaman sekarang. Harapannya, setelah ramadan selesai nanti kita dapat melihat siswa yang lebih baik dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun