Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satu Cerita Pribadi di Tengah Pandemi Covid-19

11 April 2020   17:51 Diperbarui: 11 April 2020   19:41 2731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi untuk para pelanggan | Sumber: Dokumentasi pribadi

Sebelum tulisan ini tersusun saya masih bingun mau menulis apa. Pikiran bercabang tapi tema tetap tentang covid-19. Sebenarnya beberapa artikel hasil unduh di google cendekia untuk menambah referensi sudah dibaca. 

Namun semuanya kembali lagi ke pikiran, satu bagian ingin menulis masalah efek terlalu lama di rumah, sisi lainnya menginginkan menulis dampak media sosial pada masa pandemi covid-19. Satu sudut lagi menginginkan menulis pembelajaran dengan media televisi yang baru kemarin diumumkan.

Pikiran-pikiran itu terus bergelayut saling membenturkan dirinya, tidak peduli tuannya yang kebingungan. Sifat egois masing-masing pikiran membuatnya tidak mengalah dan ingin jadi yang utama dan pertama ditulis. Akhirnya, membuat saya tidak tertarik menulis, lemas dan uring-uringan sedari tadi.

Pukul sepuluh lewat sekian saya memutuskan keluar rumah, berputar mengelilingi kampung halaman dengan sepeda motor Supra X andalan melenggang ke sudut-sudut gang. Setengah sebelas saya pun kembali ke rumah dan duduk di teras. Keinginan untuk menulis muncul lagi tapi tidak langsung saya turuti. 

Saya membuka akun Kompasiana, ternyata peringkat saya naik satu tingkat dari debutan menjadi junior. Senang? Pasti dan puji syukur kepada yang Mahakuasa. Namun, juga menjadi beban karena tuntutannya lebih banyak. Namanya naik kelas pasti pelajarannya lebih sulit.

Kembali lagi ke masalah di awal, setelah saya duduk dan membuka akun Kompasiana, saya pun memutuskan saya ingin bercerita saja perihal diri sendiri dan pengalaman di tengah pandemi covid-19 ini. Perkara benturan pikiran tadi akan saya tulis di lain waktu.

Perihal jualan

Covid-19 berdampak pada perekonomian. Iya, sebagai penjual kopi di pinggir jalan saya merasakan sendiri ketidakstabilan pendapatan. Bahkan, bisa dibilang terjun bebas tanpa parasut, tapi untungnya jatuh di atas tumpukan jerami alias tidak sampai koit.

Covid-19 memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan aktivitas di rumah. Bagaimana dengan saya? Saya tetap jualan dan saya pun membatasi pelanggan dengan beberapa aturan. Bunyi aturannya dapat dibaca pada gambar di bawah ini.

Informasi untuk para pelanggan | Sumber: Dokumentasi pribadi
Informasi untuk para pelanggan | Sumber: Dokumentasi pribadi
Lalu bagaimana dengan pendapatan saya? Tentu turun drastis dan jauh berbeda dengan sebelum covid-19 sampai ke Indonesia dan merebak ke mana-mana. Pendapatan saya turun hingga 75% dari sebelumnya. 

Bayangkan, sungguh jauh sekali merosotnya. Dari yang 25% itu, saya harus menyisihkan sebagian untuk kulakan, WiFi indihome, tivi kabel dan tentu kebutuhan pribadi dalam sehari-hari. Oleh karenanya, saya pun harus benar-benar memanajemen pengeluaran, membeli sesuatu yang sekiranya sangat dibutuhkan dan tentu berharap segala sesuatunya kembali seperti biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun