Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Cinta untuk Netizen +62 terkait Virus Corona dan Kepanikan yang Ditimbulkannya

17 Maret 2020   19:50 Diperbarui: 18 Maret 2020   01:59 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama sebelum membaca ini, mari kita bersama-sama menundukkan kepala, merenungkan kejadian ini, dan kemudian berdoa kepada Tuhan agar pandemi ini segera teratasi. Aaminn

Kedua saya sampaikan mohon maaf terlebih dahulu jika surat cinta ini agak nakal dari segi bahasa dan kurang berkenan di hati para netizen +62.

Ketiga dan seterusnya, para netizen +62  sebangsa dan setanah air yang terdiri dari berbagai kalangan dan usia -mulai dari adik-adik, kakak-kakak, emak-emak, bapak-bapak, nenek-nenek, dan kakek-kakek terkait masalah virus Corona (covid-19) mari kita sikapi dengan bijak, tidak perlu berlebihan terutama dalam berbagi informasi melalui media sosial.

Kita sama-sama mengetahui dalam android yang sering kita pegang terdapat perangkat lunak, tetapi semoga tidak terus-terusan melunakkan jari-jemari kita dalam berbagi. Akhir-akhir ini banyak sekali informasi yang berseliweran dengan sumber yang kurang jelas akibat kelenturan dan kelunakan jari-jemari para netizen +62. Sebut saja contohnya mengirim hasil jepretan, broadcast, screenshot, dan lainnya tanpa sumber yang jelas dan belum pasti kebenarannya, terlebih lagi dalam kasus virus Corona yang sudah sampai di negara yang santui ini.

Pandemi corona memang cepat sekali menyebarnya, tidak sampai tiga bulan sudah di Indonesia saja. Akan tetapi, menurut saya ada yang lebih cepat sampai ke tangan-tangan para netizen yaitu berita terkait virus corona ini. Hasil jepret, broadcast, dan screenshot melayang satu persatu ke media sosial melalu story', jalur pribadi, dan group yang kemudian dibagikan berkali-kali ke akun-akun lain. Untung kalau yang dibagikan itu benar, kalau salah bisa brabe.

Saya sampaikan kepada  para netizen +62 yang saya cintai biar sama-sama tahu. Apa yang saudara-saudara kirimkan itu telah menyebabkan kepanikan dan ketakutan berlebihan di kalangan masyarakat atau istilah kerennya parno yang berasal dari kata paranoid. Yang paling menyebalkan ketika netizen dengan segala kekuasaannya mendahului tim medis menginformasikan kalau ada yang terkena virus corona kemudian dengan kelenturan jarinya mebagikannya ke orang lain. Tentu saja informasi itu menyebabkan kehebohan se RT, se kampung, se-desa dan se-kabupaten atau lebih.

Ayolah para netizen +62 yang terhormat, berhenti membagikan berita virus Corona yang kurang kredibilitasnya atau belum pasti kebenarannya. Pilah dan pilih mana informasi yang layak atau tidak layak untuk disebarkan. Tidak ada salahnya menahan diri untuk tidak membagikan informasi yang kurang tepat. Tidak ada salahnya juga dibilang kurang up to date kalau tidak membagikan informasi tersebut. Perlu diketahui para netizen, yang kita hadapi saat ini bukan hanya virus corona, tetapi kepanikan dan ketakutan yang ditimbulkan oleh penyebaran informasi itu.

Perlu diketahui pula para netizen +62, akibat informasi yang kurang tepat, saat ini selain harus meningkatkan imun terhadap virus corona, perlu juga meningkatkan imun parno. Orang-orang juga saling mencurigai jika ada yang terkena batuk dan influenza. Kerokan pun sekarang juga bukan solusi lagi. Orang-orang memilih untuk langsung check up untuk memastikan kesehatannya.

Para netizen +62, kta juga sudah tahu yang menerima informasi yang kita berikan memiliki pikiran dan mental yang berbeda-beda. Mari pertimbangkan dengan matang yang akan kita bagikan. Kita dapat membagikan hal-hal inti dari virus corona ini  seperti  pengetahuan dasar tentang virus corona, kewaspadaan terhadap virus ini dan cara penanggulangannya.

Netizen +62 yang saya cintai, sekali lagi masalah informasi virus corona, kita pasrahkan saja kepada tim medis atau pihak terkait untuk memvonis terkena virus corona atau tidak. Biarkan tim medis bekerja dengan sebaik mungkin dan kemudian mengumumkan hasilnya. Kita tinggal tunggu hasil terbaiknya. Kalau pun nanti ada gejala terkena virus corona, lebih baik langsung melaporkan ke pihak rumah sakit atau atau tim medis  penanggulangan virus corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun