Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Status WhatsApp, Sebuah Contoh Lakon Hidup

21 Februari 2020   11:37 Diperbarui: 21 Februari 2020   12:22 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melihat dan membaca status whatsapp model begitu, saya jadi teringat pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) waktu sekolah dulu. Dalam pelajaran itu saya diajari tata cara menyelesaikan masalah yaitu dengan musyawarah. Lantas tidak adakah di era yang canggih ini musyawarah untuk menyelesaikan masalah atau barangkali mengobrol berdua sambil duduk minum teh. Bukankah memaafkan itu indah, seindah langit biru di sore hari.

Sebenarnya, menu status whatsapp jika difungsikan dengan benar dapat menjadi ladang pesugihan daripada memilihara tuyul dan menjadi babi ngepet. Teman saya, orang Lombok jualan mutiara, sering update jualannya di status whatsapp dan aplikasi lainnya sekarang sukses sampai mempunyai reseller dan group whatsapp reseller. 

Fungsi lainnya, updater dapat menjadi wartawan dadakan membagikan informasi perihal peristiwa yang ada di sekitar kita. Jadi, marilah kita gunakan kecanggihan media dengan bijak. Ada pepatah barang yang digunakan dengan benar akan membantu tuannya. Begitu pun sebaliknya jika digukan dengan salah akan menjadi bumerang pada diri tuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun