Mohon tunggu...
LUTFI RIANA SETIADI UBP
LUTFI RIANA SETIADI UBP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Situs Sejarah dan Cagar Budaya desa Ciranggon

10 Juli 2023   00:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:09 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Petilasan Adipati Singaperbangsa

1. Petilasan Adipati Singaperbangsa

Petilasan Adipati Singaperbangsa merupakan situs sejarah yang terletak di desa Ciranggon lebih tepatnya berada disamping aliran sungai anak Citarum, pada awal terbentuknya terjadi dimasa lalu karena terjadi pemberontakan kekuasaan Adipati Singaperbangsa dan bawahannya Aria Wirasaba oleh Trunajaya.

Siapakah sosok Adipati Singaperbangsa?

Gambar 2. Petilasan Adipati Singaperbangsa
Gambar 2. Petilasan Adipati Singaperbangsa

Adipati Singaperbangsa merupakan anak dari Adipati Kertabumi III yang berasal dari Kerajaan Galuh dan merupakan turunan langsung dari Prabu Geusan Ulun, penguasa kerajaan Sumedang  Larang.

Adipati Kertabumi III berhasil mengusir pangeran Nagaragan dari banten dan berhasil menguasai wilayah karawang, setelah peristiwa tersebut Adipati Kertabumi III mendapat hadiah berupa keris yang bernama "Karosinjang" dan diminta tetap menguasai wilayah karawang sebagai wakil Sultan Agung dari Mataram.

Namun sebelum menyelesaikan tugasnya Adipati Kertabumi III meninggal dunia di Galuh, dan melalui Piagam Pelat Kuning Kandang Sapi Gede, Sultan Agung mengangkat Singaperbangsa sebagai penguasa  selanjutnya diwilayah Karawang dengan gelar Adipati Kertabumi IV. pengangkatan Singaperbangsa ini merupakan titik awal terbentuknya Kabupaten Karawang dan Adipati Singaperbangsa sebagai Bupati pertamanya.

2. Kobak Sumur/Sumur Jati

Kobak Sumur/Sumur Jati terletak t

Gambar 3. Sumur Jati/Kobak Sumur
Gambar 3. Sumur Jati/Kobak Sumur
idak jauh dari Petilasan Adipati Singaperbangsa, dan menurut cerita masyarakat setempat sumur ini merupakan saksi bisu dari pemberontakan Trunajaya diwilayah Karawang. serta menjadi awal cerita rakyat yaitu pantangan bagi warga desa Ciranggon memelihara, dan menyembelih kambing.

Dalam kepemimpinan Adipati Singaperbangsa dan Aria Wirasaba ada ketidaksempurnaan dalam memimpin Kabupaten Karawang, situasi tersebutlah yang dimanfaatkan Trunajaya dengan dua komandan pasukannya yaitu Nata Manggala dan Wangsananga. untuk melakuan pemberontakan diwilayah Karawang yang didukung oleh orang-orang makasar yang ada diwilayah tersebut.

Akibatnya, pendopo Karawang diserang oleh Nata Manggala dan Wangsananga beserta pasukan mereka. Singaperbangsa terjepit dan melarikan diri ke arah utara. Namun, di daerah Tunggak Jati Tengah, Singaperbangsa berhasil ditangkap dan kepalanya dipenggal.

Pada saat yang sama, Indra Manggala Putra Dalem Jaya Manggala dari Sukakerta, Tasikmalaya, mendapatkan kabar tentang serangan pemberontak di Karawang. Dia dan pasukannya segera bergerak menuju Karawang.

Beberapa waktu kemudian, mereka berhasil masuk ke kotaraja Karawang. Bahkan, mereka berhasil menyusup ke pendopo Karawang yang telah dikuasai oleh pemberontak. Dengan menggunakan taktik dan strategi yang cerdik, akhirnya Suriadipati dan Indra Manggala berhasil menyelamatkan kepala bupati Karawang tersebut. 

Menurut catatan sejarah, sebelum mencapai lokasi di Manggung Jaya yang telah direncanakan sebagai tempat pemakaman Singaperbangsa, mereka beristirahat disendang pinggir irigasi didaerah Ciranggon, karena kasian melihat kepala Singaperbangsa kotor akhirnya mereka menyempatkan untuk mencuci kepala Singaperbangsa disebuah Kobak/Sumur.

Akibat kecerobohan mereka warna air kobak tersebut berubah menjadi merah dan berbau tidak sedap, akibatnya mahluk halus penunggu sendang tertarik pada kepala Singaperbangsa, dengan kekuatan ilmu gaib yang dimiliki oleh Indra Manggala dan Suriadipati mencoba berkomunikasi dengan mahluk tersebut.

namun mereka menyadari kekuatan mahluk tersebut lebih kuat, pada saat yang bersamaan mereka bertemu dengan rombongan yang membawa kambing. Dia menjelaskan tentang kesulitan yang dihadapinya dan meminta mereka untuk menyumbangkan satu ekor kambing sebagai tumbal pengganti potongan kepala Singaperbangsa. dan para rombongan memberikan satu kambing jantan.

Kemudian, kambing tersebut disembelih dan kepala kambing dipisahkan dari tubuhnya. Potongan kepala kambing tersebut kemudian ditempatkan di sekitar sendang Kobak Sumur menggunakan batang bambu kuning, dengan tujuan untuk membingungkan makhluk halus yang tertarik pada potongan kepala Singaperbangsa.

Dengan ritual sederhana tersebut, mereka berhasil melarikan diri dari siluman dan mereka meyakini bahwa siluman tersebut tertarik pada kepala kambing yang masih basah dan bau anyir. dan kembali untuk mengambilnya. Konon, dari peristiwa tersebut terbentuklah pantangan di daerah Ciranggon yang melarang memelihara dan menyembelih kambing, termasuk untuk tujuan berkurban.

3. Makam Syekh Abidin

Makam Syekh Abidin terletak didusun Ciranggon RT24/RW05, Desa Ciranggon dengan luas situs 20m persegi, pada awalnya ini hanya sebuah makam dan situs cagar budaya, namun sekarang fungsinya bertambah menjadi tempat ziarah.

Gambar 4. Makam syekh Abidin
Gambar 4. Makam syekh Abidin

Makam Syekh Abidin terletak di desa Ciranggon Kecamatan Majalaya makam syekh Abidin berdampingan dengan makam istrinya, Menurut cerita berkembang di masyarakat, Syekh Abidin berasal dari Bagdad datang ke Ciranggon bersama dengan yang bernama Siti Masitoh.

Syekh Abidin merupan orang pertama kali menyebarkan agama Islam di wilayah Ciranggon. Bukti peninggalan dari syekh abidin salah satunya adalah Naskah kuno yang ditulis diatas daun lontar dengan hurup sunda kuno dan berbahasa jawa pasisir yang menceritakan tentang Ki Ahmad dan Siti Bagdad, Tuan Haji, Martabat, Mahatunggal, Wujud / Wujud Wismu. 

4. Kaputihan

Gambar 5. Kaputihan
Gambar 5. Kaputihan

Kaputihan merupakan situs cagar budaya yang terletak di dusun ciranggon RT13/RW03, desa Ciranggon, kaputihan ini merupakan makam dari tokoh islam dan sekarang fungsinya sama seperti makam Syekh Abidin yaitu menjadi tempat ziarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun