Mohon tunggu...
Lutfi Nur
Lutfi Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Be Gentle with Unite Safety Ridding of Antariksa 24'

25 Juli 2024   10:01 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:05 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia hakikatnya hidup kita adalah selalu diisi dengan berbagai pengalaman, pengalaman inilah yang nantinya akan menjadi pembelajaran serta patokan kita sebagai manausia dalam menjalani kehidupan. Sesuai dengan salah satu teori psikologi komunikasi yakni teori Behaviorisme yang dikemukakan oleh John B. Watson, teori ini lebih dikenal sebagai teori belajar, manusia dilahirkan tanpa membawa apa-apa, segala perilaku yang dilakukan oleh manusia adalah berdasarkan proses pembelajaran dilingkungannya.  Hal ini akan saya kaitkan dengan isu yang tengah ramai yakni isu kecelakaan.

Indonesia merupakan negara yang cukup padat penduduk, Indonesia menempati urutan ke 4 sebagai negara padat penduduk setelah Amerika Serikat. Kepadatan penduduk memiliki hubungan erat akan angka kelahiran dan kematian yang memengaruhinya. Penyebab kematian tentu menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, salah satu dari banyaknya penyebab kematian di Indonesia yang cukup besar adalah kecelakaan.

Angka kecelakaan di Indonesia terbilang cukup besar, dengan angka pengguna kendaraan hingga 85%, begitu juga risiko kecelakaan yang dapat terjadi di Indonesia. Beberapa kecelakaan terus terjadi bahkan dalam kurun waktu yang singkat, salah satu yang akan kita soroti adalah beberapa kecelakaan yang terjadi di Jl. Ringroad Barat, Sleman sekitar kampus Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Kecelakaan yang terjadi di Jl. Ringroad Barat ini sering memakan korban bahkan hingga meninggal dunia, tidak jarang juga yang menjadi korban adalah mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan dibangku perkuliahan.

Hal ini disebabkan karena rendahnya kesadaran/kepekaan para pengendara dalam menaati peraturan lalu lintas yang telah diterapkan. Isu ini berkaitan dengan keluhan masyarakat Yogyakarta daerah sekitar kampus Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, "RingRoad Barat Bukan Sirquit Balap" kalimat ini merupakan pengingat bagi para pengendara yang melajukan kendaraan pada kecepatan ynag melebihi batas normal, hal ini menjadi faktor utama dari rentannya kecelakaan yang terjadi di RingRoad barat sekitar kampus Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Posisi Kampus yang sangat dekat dengan jalan ringroad juga memicu para mahasiswa untuk lebih memilih melawan arus dari pada harus puter balik/melewati jalan belakang kampus, hal ini jelas menjadi salah satu dari pemicu kecelakaan yang terjadi. Segala pelanggaran lalu lintas yang terjadi jelas sangat mengganggu lancarnya arus lalu lintas, selain itu juga menjadi sesuatu yang dapat membuat warga sekitar risih/tidak nyaman. Selain faktor diatas terdapat juga faktor lain terjadinya kecelakaan adalah kurangnya lampu penerang dijalan, road barrier yang keluar dari jalur, serta bukaan median yang terlalu banyak.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada acara Workshop Antariksa "Unite For Safety" yang diadakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta,  Ditlantas Polda DIY mengatakan bahwa telah mengupayakan beberapa hal yang diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan, diantaranya menutup beberapa bukaan median yang sering menjadi tempat pengendara untuk melawan arus, mengecek penerangan setiap malamnya hingga pengecekan road barrier yang keluar jalur.

Meski begitu upaya yang dilakukan oleh Ditlantas Polda DIY tidak akan ada apa-apanya tanpa usaha yang setara juga dari masyarakat, tentunya sebagai pengendara kita juga harus lebih respect terhadap beberapa hal yang menjadi penyebab kecelakaan. Sebagai pengendara tentunya kita harus paham mengenai risiko apabila kita melanggar peraturan lalu lintas serta memahami bagiama adab berkendara.

Pada WorkShop ini Ditlantas Polda DIY menekankan sikap kontrol diri saat berkendara "...terkadang kita sudah merasa baik dalam berkendara namun tidak tahu dengan pengendara lain, kecelakaan dapat terjadi kapan saja" Ucap Ibu Widya dari Ditlantas Polda DIY. Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah diperlukan juga upaya dari masyarakat, salah satu influencer ridding yakni Mas Rangga ikut memberi pendapatnya beliau menekankan bahwa keamanan berkendara adalah ditentukan oleh attitude/ sikap kamu saat dijalan, ia juga mengatakan bahwa lebih baik menggunakan kelengkapan berkendara seadanya daripada tidak pakai sama sekali, kelengkapan ini juga boleh disesusaikan dengan selera masing-masing pengendara, "'yang pengting aman" kata Mas Rang. Mas Ali Iqbal dari Astra Motor Yogyakarta juga ikut memberikan materi bahwa selain safety ridding kita juga harus memerhatikan mengenai defensive driving. Safety ridding mengacu pada perilaku pengemudi ketika berkendara sedangkan defensive driving mengacu pada bagaimana rasa tanggung jawab pengendara terhadap orang lain, diri sendiri juga lingkungan. safety ridding haruslah dibarengi dengan defensive driving agar perjalanan aman dan selamat. Dengan dapat memahami serta menerapkan keduanya maka kita dapat dikatakan telah mengikuti upaya dalam pencegahan kecelakaan.

Dengan adanya kesadaran serta perilaku yang dapat dicontoh dalam berkendara di jalan akan membuat masyarakat lain ikut belajar serta mendapat dorongan untuk ikut menaati peraturan yang telah ditetapkan, hal ini juga adalah untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun