Mohon tunggu...
lutfina mirbatun nissa
lutfina mirbatun nissa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PGSD Universitas Pamulang

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila dan Tantangan Kebangsaan di Era Digital

12 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan arah kebangsaan. Namun, di era digital ini tantangan kebangsaan yang dihadapi semakin kompleks. Digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam tatanan sosial, politik, dan budaya. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, Pancasila harus terus menjadi  pedoman dalam  menjaga keutuhan bangsa dan membentuk identitas nasional yang kuat. Perkembangan teknologi dan internet memang membawa banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan sejumlah tantangan kebangsaan yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam konteks kebangsaan di era digital: 

1. Disintegrasi Sosial

Di era digital perpecahan sosial lebih mudah terjadi, terutama melalui media sosial. Penyebaran hoaks, ujaran  kebencian, dan konten provokatif kerap kali memicu konflik antar kelompok. Hal ini dapat menggoyahkan semangat persatuan yang menjadi salah satu inti dari Pancasila, khususnya sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Internet, meski menjadi alat pemersatu, juga bisa menjadi sarana perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.

2. Erosi Nilai-Nilai Pancasila

Globalisasi membawa masuk berbagai budaya dan nilai dari luar negeri, yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Banyak anak muda lebih mengenal budaya asing dibandingkan budaya nasional, yang berpotensi mengikis rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap identitas nasional. Sila pertama dan kedua, yang menekankan kepercayaan kepada Tuhan dan kemanusiaan yang adil dan beradab, sering kali terabaikan dalam pergaulan dunia maya.

3. Radikalisme dan Ekstremisme

Radikalisme dan ekstremisme juga menjadi salah satu ancaman besar di era digital. Melalui platform online, kelompok-kelompok ekstremis bisa dengan mudah menyebarkan paham-paham intoleran yang bertentangan dengan Pancasila. Sila ketiga dan keempat, yang menekankan persatuan dan musyawarah, sangat penting dalam menghadapi ancaman ini. Pancasila harus dijadikan benteng dalam menangkal paham-paham yang mengancam keutuhan bangsa.

Era digital membawa banyak tantangan bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal persatuan, demokrasi, dan identitas nasional. Namun, dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama, tantangan-tantangan tersebut bisa diatasi untuk menjaga keutuhan bangsa. Artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya Pancasila dalam menghadapi tantangan kebangsaan di era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun