Puasa, sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Puasa adalah suatu ibadah yang mengharuskan umat Islam menahan lapar dan dahaga dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Tak hanya menahan lapar dan dahaga, puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan diantaranya yakni memperlancar sistem pencernaan tubuh. Sudah teruji kebenarannya di berbagai penelitian dunia.
Setiap tahun umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan sebulan lamanya. Puasa Ramadhan hukumnya wajib dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Hukumnya wajib apabila umat Islam telah memenuhi syarat wajib berpuasa, diantaranya :
Beragama Islam
Berakal
Sudah baligh
Mengetahui akan wajibnya puasa.
Apabila tidak memenuhi salah satu syarat wajib puasa, maka umat Islam bisa dikatakan masih belum memiliki kewajiban untuk berpuasa.
Tetapi apakah yang boleh berpuasa hanya orang yang memenuhi syarat-syarat tersebut?
Tentu saja tidak.
Meskipun sudah dijelaskan bahwa yang wajib berpuasa yang memenuhi syarat tersebut, tetapi orang yang belum memenuhi syarat wajib puasa tetap bisa berpuasa dengan baik sesuai dengan kemampuan individu masing-masing.
Lalu, bagaimana dengan anak yang belum baligh? Apakah boleh berpuasa?
Semua orang boleh bahkan dianjurkan untuk berpuasa sekalipun orang non muslim. Hal ini dikarenakan puasa memiliki begitu banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Anak yang belum baligh justru diharapkan agar mereka berpuasa sedini mungkin. Ibadah puasa bagi anak sangat baik dilakukan. Karena mengenalkan ibadah puasa bagi anak sejak dini dapat melatih anak dalam membiasakan diri untuk berpuasa.
Boleh saja anak yang belum baligh ikut berpuasa, akan tetapi harus benar-benar dilatih dan diberikan pengertian kepada anak agar tidak terjadi kekeliruan. Melatih anak untuk berpuasa tidak boleh terlalu dipaksa, harus sesuai dengan kemauan dan kemampuan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H