Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berikan Kasih Sayang yang Berlebihan pada Anak

10 April 2018   01:39 Diperbarui: 10 April 2018   01:56 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : journal.sociolla.com

Kasih sayang, siapa yang tak kenal dengan istilah ini?

Setiap manusia pasti pernah mengalami atau bahkan memberikan kasih sayangnya kepada orang - orang yang mereka kasihi, baik itu untuk pasangan, teman, orang tua maupun anak.

Kasih sayang adalah sebuah ungkapan dari seseorang kepada seseorang lainnya yang dimaksudkan untuk menunjukkan kepedulian seseorang terhadap hubungan diantara kedua pihak tersebut. Seperti hubungan seorang teman dengan teman, suami dengan istri, dan orang tua dengan anak.

Point terakhir adalah kasih sayang orang tua dengan anak. Dari yang kita tahu, kasih sayang antara orang tua dengan anak adalah suatu hal yang sangat luar biasa, terlebih dari seorang ibu. Bahkan sampai ada istilah mengatakan bahwa "kasih ibu tak terhingga sepanjang masa". Memang, ibu adalah sosok yang paling mulia karena berkat beliaulah kita bisa lahir ke dunia ini tentulah dengan perjuangan yang begitu besar pula. Tak elak jika ibu tidak menyayangi anaknya, lantas bagaimana jika kasih sayang yang diberikan pada anak berlebihan?

Kasih sayang adalah salah satu hal wajib yang harus diberikan orang tua kepada anaknya. Pemberian kasih sayang ini sangat penting dan tak mungkin bisa dipungkiri. Meski demikian, kasih sayang yang diberikan tidak boleh terlalu berlebihan bagi anak. Hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak.

Bagi orang tua "baru", tentu saja hal ini sangat sukar dihindari mengingat mereka adalah orang tua baru yang tak ingin jika anaknya melakukan sesuatu yang salah sehingga berakibat fatal bagi si anak. Meski begitu, hal tersebut bukanlah menjadi alasan besar bagi orang tua baru jika ingin memberikan kasih sayang lebih bagi anaknya. Tahukah para orang tua, jika kasih sayang dan perhatian berlebihan dapat berpengaruh buruk bagi perkembangan anak?

Kasih sayang dan perhatian berlebihan dapat merubah anak menjadi manja dan egosentris. Bagaimana bisa?

Jika anak terlalu sering mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang berlebihan, anak akan merasa bahwa segala sesuatu yang diinginkan anak dapat terpenuhi. Akan tetapi jika keinginan anak tidak terpenuhi maka dapat membuat anak melakukan segala cara supaya apa yang diinginkan anak dapat terpenuhi.

Contohnya ketika anak menginginkan mainan tetapi orang tua tidak membelikannya, maka anak akan mencoba memberontak dengan cara mengomel dan menangis. Anak yang menangis dapat membuat sebagian orang tua merasa risih dan malu jika berada di tempat umum, sehingga jalan satu - satunya agar anak tidak menangis adalah dengan membelikan mainan yang diinginkan oleh anak.

Dari kejadian tersebut, anak mulai berfikir jika apa yang diinginkan anak dapat terwujud jika mereka menangis.

Mungkin bagi sebagian orang tua, ini adalah masalah sepele. Tetapi, masalah yang dirasa sepele yang dibiarkan akan berdampak buruk bagi anak di masa selanjutnya. Oleh karena itu, orang tua tetap boleh memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak, akan tetapi jangan terlalu berlebihan yang dapat membuat anak menjadi anak yang manja dan egosentris.

Ibarat masakan tanpa garam akan hambar rasanya, tetapi jika terlalu banyak garam juga tidak enak rasanya. Maka berilah garam secukupnya agar masakan bisa terasa enak. Begitu pula dengan anak, jika kasih sayang dan perhatian diberikan pada anak secukupnya saja, maka akan berdampak baik bagi anak dan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun