Pendidikan adalah salah satu hal mutlak dan wajib yang harus dimiliki oleh setiap manusia baik orang dewasa, remaja maupun anak - anak. Bagaimanapun juga, pendidikan merupakan aset yang paling penting bagi manusia sebagai bekal untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.
Pentingnya pendidikan dapat mempengaruhi mutu dan kualitas seseorang. Benar saja, secara garis besar mutu dan kualitas seseorang dapat ditentukan dari tingkat pendidikannya.
Jika pendidikan yang dimiliki seseorang tinggi, maka kualitas diri seseorang tersebut juga tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan yang dimiliki seseorang rendah, maka kualitas seseorang juga rendah.
Secara otomatis, pendidikan sangat penting bagi setiap manusia, tak terkecuali bagi anak - anak.
Pendidikan bagi anak adalah kebutuhan wajib dan utama yang harus dipenuhi oleh orang tua. Sejatinya, orang tua adalah sekolah pertama bagi sang anak. Akan tetapi, tidak semua orang tua dapat menjadi sekolah pertama yang baik bagi anak. Lantas apa yang harus dilakukan?
Meski pemberian pendidikan bukan berasal dari orang tua secara langsung, orang tua sebaiknya memberikan didikan dengan cara lain seperti menyekolahkan anaknya.
Mendidik anak dengan cara memberikan pendidikan formal (sekolah) adalah kewajiban bagi setiap orang tua. Sekolah dapat membuat anak memperoleh pendidikan yang seharusnya ia dapat.
Pendidikan di sekolah dapat membantu anak bagaimana ia bersosialisasi dengan masyarakat, meningkatkan kecerdasan akademis maupun non akademis anak serta bagaimana anak mengetahui mana hal yang baik dan tidak.
Akan tetapi salah satu hal utama yang harus dijadikan patokan bagi orang tua jika akan menyekolahkan anaknya adalah orang tua harus melihat usia anak apakah usia tersebut sudah sesuai atau tidak bagi anak untuk menerima pendidikan di jenjang formal.
Di zaman yang modern ini sudah semakin berkembang pendidikan formal yang baik dan bagus untuk anak. Memiliki fasilitas dan guru yang berkualitas membuat sekolah tersebut layak untuk diberi predikat sebagai sekolah favorit, tentunya dengan harga yang relatif menguras kantong daripada sekolah formal pada umumnya.
Tak hanya sebagai media pendidikan saja, sekolah - sekolah tersebut juga menawarkan jasa Tempat Penitipan Anak (TPA) bagi para orang tua yang sibuk bekerja. Orang tua yang sibuk bekerja akan merasa terbantu dengan adanya sekolah semacam ini. Meninggalkan anak di sekolah sejak pagi sampai sore bukanlah suatu masalah yang besar jika sekolah tersebut memang memiliki berbagai macam fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan anak dengan melihat kesibukan orang tua yang bekerja.
Namun, apakah hal itu baik bagi anak?
Perkembangan anak khususnya anak usia Pra Sekolah masih belum stabil. Anak usia ini sangat membutuhkan waktu untuk bermain dengan orang terdekatnya. Jika waktu bermain anak direnggut sedini mungkin hanya untuk menuruti kemauan orang tua agar anaknya mau bersekolah, itu akan merusak proses tumbuh kembang anak.
Bagaimana tidak? Dunia anak adalah bermain. Meski di sekolah anak tetap akan bermain, tetapi anak akan merasakan perbedaan antara bermain di rumah dan di sekolah.
Memasukkan anak ke jenjang pendidikan formal (pra sekolah) orang tua harus benar - benar mengetahui secara mendalam mengenai tingkat kemampuan yang dimiliki anak baik akademis maupun non akademis. Sehingga orang tua dapat dengan mudah memilih pendidikan formal yang baik bagi sang anak.
Meski sibuk bekerja, orang tua jangan terlalu menyerahkan tanggung jawab anak sepenuhnya pada jenjang pra sekolah atau tempat penitipan anak. Bagaimana pun alasannya, mendidik anak adalah tetap menjadi kewajiban orang tua.
Jadi, orang tua harus bisa mempertimbangkan secara matang mengenai memasukkan anak ke jenjang pendidikan pra sekolah atau tidak, karena hal ini akan menyangkut proses tumbuh kembang anak di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H