Ya, mengapa bukan guru SD, SMP, SMA atau Dosen saja?
Sudah dipastikan banyak orang akan menanyakan hal yang sama, "mengapa harus guru TK?". Saat ini kita sebagai generasi penerus bangsa yang objektif harus benar - benar bisa memahami maksud dari pernyataan tersebut. Mengapa?
Jika dilihat dari sisi bagaimana cara mengajar pasti guru TK sangat berbeda dengan guru lain bahkan dosen manapun. Memang benar guru TK adalah guru yang paling mudah dalam mengajar anak didiknya, tapi tahukah kalian inilah yang dapat menjadikan guru TK sebagai guru yang paling memiliki pengaruh besar bagi anak didik.
Profesi guru TK bukan lagi hanya dikatakan sebagai profesi, tetapi pengabdian. Bagaimana tidak?
Meskipun hanya mengajar anak - anak kecil yang aktivitasnya hanya bermain, tapi itu adalah tugas yang bisa dikatakan sebagai tugas yang sangat berat. Karena hanya pada jenjang inilah anak untuk pertama kalinya mengenal dunia pendidikan. Tak hanya itu, anak juga memperoleh pengetahuan secara formal pertama kali selain di rumah.
Di tangan guru TK, semua ketidak mungkinan bisa menjadi mungkin. Dengan pengetahuan, ketelatenan, dan kegigihan, mereka bisa menyulap generasi Zero menjadi generasi Hero.
Dalam artian, anak kecil yang tidak bisa apapun ketika pertama kali memasuki jenjang pendidikan usia dini, guru dapat membuat anak tersebut menjadi bisa. Contohnya anak belum bisa menulis, tetapi ketika di sekolah ia bisa menulis. Itu adalah salah satu keajaiban nyata yang ditorehkan oleh seorang guru TK.
Memang, guru TK sangat berbeda dengan guru umum dan dosen. Guru TK memiliki kompetensi yang lebih unggul daripada yang lainnya. Selain unggul dalam hal kesabaran, mereka juga harus memiliki keahlian ganda atau yang biasa disebut dengan multi tasking.
Keahlian ganda ini meliputi guru harus bisa menjadi pion bagi anak didiknya dengan cara memberikan segenap pengetahuan intelektual yang dimiliki, mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun, dan yang paling penting adalah guru harus bisa sabar dan gigih dalam membantu anak didiknya menuju ke jalan kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H