Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PDKT Sama Anak-anak, Yuk!

18 Maret 2017   16:48 Diperbarui: 19 Maret 2017   02:00 13187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PDKT? Apa itu?

Semua orang pasti tau dong apa itu PDKT, apalagi anak muda jaman sekarang. Sudah menjadi santapan utama bagi muda mudi jika ingin mengenal dan mengetahui lebih dalam  tentang si doi. Yap, PDKT adalah singkatan dari “pendekatan”.

Istilah pendekatan lebih populer dengan nama PDKT. Jadi, PDKT atau pendekatan adalah hal yang wajib dan yang utama jika ingin mengenal dan mengetahui seseorang lebih dalam.

Seperti pepatah mengatakan “Don’t Judge The Book From The Cover”. Jika ingin mengenal dan mengetahui asal – usul, biografi atau latar belakang seseorang jangan hanya dilihat dari luarnya saja, tetapi juga harus dilihat dari dalamnya. Maksudnya, jangan dilihat dari tampangnya saja tapi juga dilihat dari kepribadian dan kebiasaan orang tersebut sehingga kita bisa menilai dan memahami bagaimana orang itu yang sebenarnya.

Jadi, pendekatan merupakan sudut pandang seseorang dalam melihat sesuatu. Jika kita sebagai pengamat hanya melihat dengan menggunakan satu arah saja atau sebelah mata maka kita tidak bisa menarik kesimpulan terhadap apa yang sudah diamati. Akan tetapi jika kita mengamati melalui berbagai macam arah atau sudut pandang, maka kita sebagai pengamat dengan mudah menarik kesimpulan terhadap apa yang sedang diamati melalui  berbagai macam sudut pandang.

Contohnya seperti seseorang yang hendak mencari atau memilih pasangan hidup tentunya juga akan melihat latar belakang calon pasangannya lebih dulu melalui berbagai macam sudut pandang sebelum memutuskan untuk menikah, karena jika hanya dilihat melalui satu sudut pandang saja itu akan berpengaruh terhadap hubungan pernikahannya kelak.

Orang tua maupun guru juga tak kalah dengan orang yang sedang mencari pasangan seperti contoh di atas. Justru tugas orang tua dan guru dalam PDKT sangat berarti dan sangat dibutuhkan. Eitz.. tapi bukan dalam hal mencari pasangan yaa.. melainkan PDKT kepada anak – anak.

Mengapa demikian??

Karena melalui pendekatan antara orang tua maupun guru kepada anak – anak, orang tua dan guru bisa lebih mengetahui latar belakang, kondisi dan keadaan anak – anak. Sehingga dalam mengajarkan dan memberikan tugas kepada anak, orang tua dan guru bisa melihat sejauh mana anak bisa menangkap dan menerima pelajaran melalui pendekatan tersebut.

Orang tua bisa saja lebih cepat mengetahui kondisi si anak, karena waktu antara orang tua dengan anak ketika di rumah lebih banyak dibandingkan dengan waktu anak dengan guru ketika di sekolah.

Oleh karena itu, guru harus siap dan teliti dalam melihat dan mengenal muridnya satu per satu. Karena jika guru salah dalam mengidentifikasi murid sedikit saja itu akan berpengaruh terhadap perkembangan dan kepribadian muridnya.

Pendekatan yang dilakukan oleh guru kepada anak – anak atau murid harus dilakukan sejak pertama kali guru bertemu dan bertatap muka dengan murid. Sehingga guru bisa mengetahui bagaimana lonjakan perkembangan murid sejak pertama masuk sekolah sampai akan keluar sekolah.

Pendekatan tersebut bermacam – macam, diantaranya :

  • Pendekatan Individual. Pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam membedakan kepribadian setiap murid.
  • Pendekatan Kelompok. Pendekatan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk membantu mengembangkan sikap sosial anak kepada sesama.
  • Pendekatan Variasi. Pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam menangani permasalahan murid yang berbeda – beda, begitu juga dengan cara penanganan setiap permasalahan murid tersebut.
  • Pendekatan Pengalaman. Pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pengalaman – pengalaman kepada murid untuk menanamkan nilai – nilai pendidikan kepada murid.
  • Pendekatan Pembiasaan. Pendekatan yang dilakukan oleh guru melalui penanaman kebiasaan – kebiasaan yang baik kepada murid.
  • Pendekatan Emosional. Pendekatan yang dilakukan oleh guru melalui rangsangan emosi (perasaan).
  • Pendekatan Rasional. Pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam memberikan materi pelajaran kepada murid sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan berfikir murid.
  • Pendekatan Keagamaan. Pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan memasukkan nilai – nilai keagamaan ke dalam setiap materi pelajaran kepada murid.

Nah, dengan adanya macam – macam pendekatan guru kepada murid seperti di atas, maka diharapkan guru dapat dengan mudah dan lebih teliti dalam mengidentifikasi setiap murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun