Maaf bila aku tak mampu mengendalikan perasaanku.
Tapi aku percaya rasa ini Engkau yang ciptakan, Engkau yang tumbuhkan.
Dan saat ini, ketika yang Engkau berikan tak sesuai dengan pintaku, aku pasrah.
Mana bisa aku melawan kehendakmu wahai Engkau Yang Maha Kuat.
Ini begitu menyakitkan, maka wahai Tuhanku, bantulah aku untuk tetap kuat berdiri.
Jika memang dia bukan untukku, tunjukkan aku jalan untuk keluar dari harapanku ini.
Aku tidak ingin membenci karena ketidak peduliannya.
Aku tidak ingin mencaci karena dengan mudahnya ia melupakan.
"Aku ingin lebih meyakinkan diriku sebelum kukatakan padamu" itu yang pernah Ia ucapkan.
Tapi kemudian, dia pergi dengan sebaris kata maaf, tanpa peduli padaku.
Seperti inikah Tuhan, makhluk bernama lelaki yang Engkau ciptakan itu?