Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berhentilah Menjadi Pria Badut

16 Agustus 2022   17:28 Diperbarui: 16 Agustus 2022   17:36 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badut katanya lucu dan disukai anak-anak. Pernahkah anda menjadi badut.? tetapi bukan badut untuk anak-anak melainkan badut untuk lingkungan anda. 

Pria badut bukan berarti pria yang suka lelucon dan punya selera humor yang tinggi. Pria badut saya artikan sebagai pria yang berusaha membuat pasangannya bahagia, tetapi dia tidak dihargai. Setengah mati menyenangkan hati orang tetapi dirinya tidak mendapatkan balasan dari apa yang telah dia lakukan.

Pria badut seperti ini biasanya menolong orang dengan niat agar mendapat balasan berupa perlakuan yang baik. Jika orang yang dia bantu tidak membalas perbuatannya, atau melakukan sesuatu yang menyakitinya, maka Pria badut ini akan frustasi dan kecewa

Berhentilah menjadi Pria badut. Jangan melakukan kebaikan karena ingin mendapat balasan. Jadilah diri sendiri. Menjadi diri sendiri berarti anda terus mengevaluasi diri dan melakukan perbaikan untuk diri anda.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun