RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pengertian Psikologi Pendidikan
Secara harfiah atau etimologis, psikologi pendidikan berasal dari kata "psyche"  yang  berarti  jiwa  dan  "logos"  yang  berarti  ilmu.  Psikologi pendidikan sebagai bagian integral dari disiplin ilmu psikologi berupaya menggunakan konsep atau pronsip-prinsip psikologis dalam memecahkan masalah dalam dunia pendidikan.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Ruang lingkup psikologi pendidikan menurut Soerjabrata berada dalam peninjauan secara statis, kajian psikologi tentang siswa dalam dunia pendidikan mencakup tentang gejala jiwa dan tingkah laku umum. Sedangakan dalam peninjauan dinamis, psikologi mencakup kajian psikologi  tentang  individu  siswa  dalam  proses  pendidikan,  yakni perubahan tingkah laku.
Tujuan mempelajari Psikologi Pendiidkan
Dengan adanya psikologi pendidikan diharapkan Peserta  didik  memperoleh  keterampilan  tertentu  seperti  keterampilan dalam berkomunikasi, meningkatkan  proses  pembelajaran  yang  lebih berkualitas, berkembangnya kognitif, afektif dan skill sebagai hasil dari proses pendidikan.
Kompetensi Guru
Menurut  UU  No.  14  Tahun  2005,  Guru  merupakan  pendidik profesional dengan tugas utama mendiidk, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Â
Sedangkan kompetensi diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.Â
Untuk mewujudkan pendiidkan  yang  berkualitas,  seorang  guru  harus  memenuhi  syandar kompetensi yang ditetapkan pemerintah. Standar kompetensi guru diatur dalam Permendikanas No. 16 Tahun 2007  adalah :  kompetensi  pedagogik,  kompetensi  kepribadian,  kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut harus terintegrasi dalam kinerja guru.
Peranan Guru dalam keseluruhan upaya pendidikan.
Salah satu peranan guru adalah meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi siswa dalam belajar. Motivasi siswa yang tinggi akan didukung oleh suasana belajar yang menyenangkan, sehingga peserta didik merasa senang dan tidak monoton dalam belajar.Â
Menurut Slameto (1988 : 68) proses pembelajaran akan maksimal dan optimal, jika hubungan antara guru dengan peserta didik dan hubungna siswa dengan siswa baik, saling timbal balik dan komunikatif. Situasi belajar merupakan elemen penting yang berkontribusi terhadap tercapainya proses pembelajaran.Â
Guru perlu memastikan bahwa situsi belajar yang kondusif dan memenyenangkan. Selain itu guru juga bisa memastikan situasi udara, penerangan,  komposisi  dan  tempat  duduk  peserta didik  yang dapat menunjang terciptanya suasana belajar yang aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H