Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indikator Dalam Memilih Pemimpin

12 Juli 2014   05:27 Diperbarui: 1 Oktober 2022   10:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu Firman Allah SWT : "Dan Aku Jadikan Manusia itu Khalifah di bumi...")

berbicara tentang Pemimpin. Apakah harus laki-laki.? atau perempuan juga boleh diangkat sebagai pemimpin.? Diluar apakah tafsiran saya mengenai Sepotong Firman Tuhan itu salah atau benar. Yang jelas, (apakah dia laki-laki atau perempuan) pemimpin itu harus bekerja nyata, track record-nya jelas, dan punya visi,misi yang juga harus jelas. Semua indikator yang disebut tadi menurut saya layak dijadikan sebagai acuan dalam menentukan pilihan dalam memilih pemimpin. 

Pemimpin tidak mengenal usia muda atau tua. Jika kenyataannya calon pemimpin itu jujur, cerdas dan kapabel, pilih saja beliau, setidaknya itu yang lebih tepat. Selain itu pemimpin juga tidak mengenal apakah dia pengusaha, dosen, tukang sayur atau tukang kayu. Kalau ada, coba sebutkan kepada saya profesi seseorang memberi jaminan untuk dia memimpin suatu kota. Terakhir, pemimpin itu bukan malaikat, yang bebas dari hawa nafsu. Pemimpin bukan iblis, yang seenaknya saja melakukan sesuatu sesuka hati dan menyengsarakan semua orang. 

Salah satu opini yang dapat diterima dengan akal sehat adalah, "menjadi pemimpin itu tidak gampang", "pemimpin butuh pengorbanan", "pemimpin juga tak semudah mendaftarkan nama ke KPU" dan lain-lain. Semoga bisa menjadi refleksi bagi kita semua. Semoga Tuhan memberikan kecerdasan hati dan fikiran. Semoga Illah membantu kita membuang semua fikiran yang psedou, awam dan konservatif demi kemajuan negeri tercinta. Pemimpin harus bekerja nayata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun