Mohon tunggu...
lutfi khoirunnissa
lutfi khoirunnissa Mohon Tunggu... Penulis - -

student of Political Science

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perspektif Mainstream, Realisme - Neorealisme, dan Idealisme - Liberalisme dalam Teori Politik Global dan Studi Kasusnya

31 Mei 2024   23:13 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:09 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam politik global, berbagai perspektif dan teori telah dikembangkan untuk memahami dinamika interaksi antara negara-negara. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lima perspektif diantaranya : mainstream, realisme, neorealisme, liberalisme, dan idealisme. Masing-masing perspektif ini memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana negara-negara berinteraksi dan bagaimana kepentingan nasional dapat dipenuhi.

Artikel ini akan membahas bagaimana masing-masing perspektif ini mempengaruhi kebijakan luar negeri dan interaksi antar negara, serta bagaimana mereka dapat digunakan untuk memahami dan mengatasi tantangan global yang dihadapi. Dengan demikian, kita dapat memahami lebih jauh bagaimana berbagai perspektif mainstream dalam politik global dapat membantu dalam mencapai tujuan keamanan dan kemakmuran yang lebih baik.

 

1. Perspektif Mainstream 

Dalam studi politik global, terdapat berbagai perspektif dan teori yang digunakan untuk menganalisis dan memahami hubungan internasional. Perspektif mainstream, yang mencakup teori-teori seperti realisme, liberalisme, dan konstruktivisme, memainkan peran sentral dalam disiplin ini. 

Teori-teori ini tidak hanya membantu menjelaskan peristiwa dan kebijakan internasional, tetapi juga membentuk cara pandang para akademisi dan praktisi terhadap isu-isu global. Perspektif Mainstream dalam politik global adalah sebuah konsep yang mengumpulkan beberapa teori utama yang populer dan terkenal dalam studi politik global. Perspektif ini menganalisis hubungan antar negara dan sistem internasional.

Perspektif mainstream dalam politik global, yang mencakup realisme, liberalisme, dan konstruktivisme, memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk menganalisis hubungan antar negara dan sistem internasional. Dengan memahami dan menerapkan teori-teori ini, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang dinamika politik global dan mengembangkan kebijakan yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan global. Perspektif ini tidak hanya penting dalam studi akademis, tetapi juga dalam praktik nyata di lapangan politik internasional

Teori-Teori Utama dalam Perspektif Mainstream

  • Realisme

Realisme adalah salah satu teori paling awal dan dominan dalam politik global. Teori ini berfokus pada konsep kekuasaan dan kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menggerakkan negara-negara dalam sistem internasional. Para realis percaya bahwa dunia adalah tempat yang anarkis di mana negara-negara harus terus berjuang untuk bertahan hidup dan memaksimalkan kekuatan mereka. Hubungan internasional, dalam pandangan ini, sering kali ditandai oleh konflik dan persaingan.

Studi Kasus: Invasi Irak 2003

download-1-665b3526ed641533ee13d5f2.jpg
download-1-665b3526ed641533ee13d5f2.jpg

Invasi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003 sering dianalisis melalui lensa realisme. AS menganggap Irak, di bawah kepemimpinan Saddam Hussein, sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya dan stabilitas regional. Meskipun ada perdebatan mengenai motif yang mendasari invasi tersebut, dari perspektif realistis, tindakan tersebut dapat dilihat sebagai upaya AS untuk mempertahankan dan memperluas kekuasaannya di kawasan Timur Tengah serta untuk mengamankan sumber daya energi penting seperti minyak.

  • Liberalisme

Berbeda dengan realisme, liberalisme menekankan pentingnya kerjasama internasional dan institusi global dalam menjaga perdamaian dan stabilitas. Teori ini berargumen bahwa meskipun ada anarki dalam sistem internasional, negara-negara dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan keamanan melalui diplomasi, perdagangan, dan organisasi internasional seperti PBB dan WTO. Liberalisme juga menekankan peran aktor non-negara, seperti perusahaan multinasional dan organisasi non-pemerintah, dalam membentuk politik global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun