Mohon tunggu...
lutfi khoirunnissa
lutfi khoirunnissa Mohon Tunggu... Penulis - -

student of Political Science

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perspektif Mainstream, Realisme - Neorealisme, dan Idealisme - Liberalisme dalam Teori Politik Global dan Studi Kasusnya

31 Mei 2024   23:13 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:09 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi Kasus: Pembentukan Uni Eropa

990ec9e9-92b0-48cf-9896-8b26c1923661-665b33afc925c421ca4513f2.jpg
990ec9e9-92b0-48cf-9896-8b26c1923661-665b33afc925c421ca4513f2.jpg

Pembentukan dan pengembangan Uni Eropa (UE) adalah contoh klasik dari perspektif liberalisme. UE dimulai sebagai proyek ekonomi melalui Perjanjian Roma 1957 dan berkembang menjadi entitas politik yang signifikan. Melalui institusi-institusinya, seperti Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, UE telah berhasil menciptakan zona damai dan kerja sama ekonomi yang erat di antara negara-negara anggotanya. Hal ini menunjukkan bagaimana institusi internasional dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan kesejahteraan bersama melalui mekanisme integrasi dan kolaborasi.

  • Konstruktivisme

Konstruktivisme menawarkan pendekatan yang berbeda dengan menekankan pentingnya ide, identitas, dan norma dalam membentuk perilaku negara. Menurut teori ini, hubungan internasional tidak hanya dibentuk oleh materi dan kekuasaan, tetapi juga oleh konstruksi sosial dan persepsi yang dimiliki aktor-aktor dalam sistem internasional. Konstruktivis menyoroti bagaimana identitas nasional dan norma-norma internasional dapat berubah dan mempengaruhi kebijakan luar negeri serta hubungan antar negara.

Studi Kasus: Perubahan Hubungan Amerika Serikat dan Kuba

by Tribunnews 
by Tribunnews 

Perubahan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Kuba sejak tahun 2014 dapat dilihat dari perspektif konstruktivis. Selama lebih dari lima dekade, hubungan kedua negara dibekukan oleh norma dan identitas yang antagonistik yang terbentuk selama Perang Dingin. Dengan perubahan kebijakan di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, kedua negara mulai merekonstruksi identitas mereka satu sama lain dari musuh menjadi mitra potensial. Perubahan ini menunjukkan bagaimana norma dan identitas dapat direkonstruksi melalui kebijakan dan interaksi diplomatik.

Analisis Hubungan Antar Negara dan Sistem Internasional

Melalui perspektif mainstream, kita dapat menganalisis berbagai aspek hubungan internasional dengan lebih mendalam. Misalnya, dalam konteks realisme, kita bisa memahami mengapa negara-negara besar sering kali terlibat dalam perlombaan senjata dan aliansi militer. Liberalisme membantu kita melihat potensi dan tantangan dalam kerjasama internasional, seperti dalam perjanjian iklim global atau perdagangan bebas. Sementara itu, konstruktivisme memberi kita wawasan tentang bagaimana perubahan dalam norma-norma global, seperti hak asasi manusia dan demokrasi, dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri dan stabilitas internasional.

Implikasi Perspektif Mainstream dalam Politik Global

Pemahaman yang mendalam tentang perspektif mainstream memiliki implikasi penting dalam praktik politik global. Para pembuat kebijakan dapat menggunakan wawasan dari teori-teori ini untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun