Jean Piaget, seorang psikolog terkenal, mengembangkan teori perkembangan kognitif yang menjelaskan bagaimana anak-anak berkembang secara intelektual hingga memasuki fase remaja. Dalam pandangan Piaget, perkembangan kognitif terjadi melalui empat tahap utama, dan fase menuju remaja melibatkan transisi dari tahap operasional konkret ke tahap operasional formal.
1. Tahap Operasional Konkret (7-11 Tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mulai memahami logika konkret. Mereka mampu berpikir lebih terstruktur dan logis, tetapi kemampuan ini terbatas pada situasi nyata dan konkret. Misalnya, mereka bisa memahami konsep konservasi, yaitu bahwa jumlah benda tetap sama meskipun bentuknya berubah. Pemikiran mereka juga mulai melibatkan pengelompokan, klasifikasi, dan pemahaman sebab-akibat. Namun, mereka belum mampu berpikir secara abstrak atau hipotetis. Pada akhir tahap ini, anak-anak mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk berpikir lebih kompleks, yang akan berkembang lebih lanjut di tahap berikutnya.
2. Tahap Operasional Formal (11 Tahun ke Atas)
Tahap ini merupakan fase kritis yang menandai awal masa remaja. Pada tahap operasional formal, kemampuan berpikir abstrak dan logika tingkat tinggi mulai berkembang. Remaja mulai dapat memproses ide-ide yang tidak berwujud, seperti keadilan, moralitas, dan hubungan sebab-akibat yang kompleks. Mereka juga mampu berpikir hipotetis, yakni membayangkan kemungkinan-kemungkinan dan menganalisis berbagai solusi untuk satu masalah. Ini memungkinkan mereka untuk memahami perspektif orang lain dengan lebih baik, meningkatkan empati, dan mendukung pengambilan keputusan yang matang. Selain itu, mereka mulai mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, seperti menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis.
Perubahan Penting Menuju Remaja
Transisi dari tahap operasional konkret ke operasional formal juga dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, dan stimulasi kognitif yang diterima anak. Faktor-faktor ini mempercepat perkembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Pada masa ini, anak mulai menunjukkan minat terhadap hal-hal yang lebih kompleks, seperti ilmu pengetahuan, seni, atau filsafat. Perubahan biologis, termasuk perkembangan otak, juga mendukung kemajuan ini.
Piaget menekankan bahwa setiap anak berkembang melalui tahapan ini pada kecepatan yang berbeda, tergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Bagi pendidik dan orang tua, memahami tahapan ini sangat penting untuk memberikan dukungan yang sesuai bagi perkembangan anak, terutama dalam mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa remaja.
Dengan memahami teori Piaget, kita dapat melihat bahwa perkembangan menuju fase remaja tidak hanya melibatkan perubahan fisik tetapi juga perubahan mendalam dalam cara anak berpikir dan memandang dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H