Mohon tunggu...
Lutfi hamid jamaludin
Lutfi hamid jamaludin Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang Serang

Saya adalah mahasiswa Hukum Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Pancasila dalam Menangkal Radikalisme di Kalangan Remaja

26 Juni 2024   14:22 Diperbarui: 26 Juni 2024   14:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UNIVERSITAS PAMULANG PSDKU SERANG/DOKPRI

Radikalisme adalah paham atau gerakan yang menginginkan perubahan sosial atau politik secara drastis dengan cara-cara yang ekstrem, termasuk kekerasan. Mengingat pentingnya stabilitas dan harmoni sosial di Indonesia, Pendidikan Pancasila dapat menjadi alat yang efektif untuk mencegah berkembangnya paham-paham radikal di kalangan remaja.

Radikalisme sering kali muncul akibat adanya krisis identitas, di mana individu merasa terasing dari lingkungannya dan mencari makna melalui hal ekstrem. Pendidikan Pancasila membantu memperkuat identitas nasional remaja dengan menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan memahami dan merasakan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia, remaja akan lebih cenderung menjauh dari ideologi yang memecah belah dan merusak harmoni sosial.

Pendidikan Pancasila juga berperan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan rasional di kalangan remaja. Melalui diskusi terhadap nilai-nilai Pancasila, remaja diajak untuk tidak menerima informasi secara mentah-mentah, tetapi mengevaluasi dan mempertimbangkan dengan cermat. Sikap kritis ini sangat penting dalam menghadapi propaganda radikal yang sering kali disampaikan melalui media sosial dan saluran komunikasi lainnya.

Salah satu nilai utama dalam Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mencakup penghormatan terhadap keberagaman dan toleransi. Pendidikan Pancasila mengajarkan remaja untuk menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan sesama, tanpa memandang suku, agama, ras, atau golongan. Sikap toleran ini menjadi tameng yang kuat terhadap radikalisme yang sering kali bermula dari intoleransi dan kebencian terhadap kelompok lain.

Melalui Pendidikan Pancasila, remaja juga diberikan pemahaman yang jelas tentang bahaya dan dampak negatif radikalisme. Dengan menyadari konsekuensi sosial, ekonomi, dan politik dari tindakan radikal, remaja diharapkan dapat menghindari pengaruh paham-paham ekstrem dan lebih memilih jalan yang damai dan konstruktif dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah, pendidik, dan masyarakat, untuk mendukung dan memperkuat pelaksanaan Pendidikan Pancasila di berbagai jenjang pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun