Lumajang, Jawa Timur (13/01/22) – Duka menyelimuti Jawa Timur di penghujung tahun 2021. Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru, mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) cukup besar pada (4/12). Gunung Semeru Erupsi mengeluarkan guguran awan panas hingga lahar dingin ini meluluhlantakkan ratusan bangunan, merenggut nyawa sejumlah warga hingga hewan ternak mati atau terjebak dalam abu – abu vulkanik yang di keluarkan gunung Semeru. Tidak hanya memakan korban, bencana ini juga menghilangkan mata pencaharian warga yang mengalami dampak sosial dan perekonomiannya.
Setelah terjadinya peristiwa erupsi bencana Gunung Semeru ini Kampus Universitas Jember Berinisiatif membuat program yaitu dengan menurunkan mahasiswanya untuk menolong dan membantu masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, yaitu pelaksanaan “KKN Kolaboratif Peduli Semeru” yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari – 18 Februari 2022. Pada KKN ini menerapkan 4 Tematik yang akan dibuat untuk program dalam pelaksanaan membantu masyarakat di sekitar Gunung Semeru yang terdampak erupsi di Kecamatan Candipuro.
Tematik ini terdiri dari (1) Wirausaha, (2) Literasi, (3) Stunting, dan (4) Tanggap Bencana. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat membantu dan meningkatkan kualitas hidup warga Kecamatan Candipuro yang sudah terdampak erupsi Gunung Semeru menjadi tercukupi hingga perekonomian kembali normal.
Pada program pelaksanaan “KKN Kolaboratif Peduli Semeru” ini, Kampus Universitas Jember menerjunkan sekitar 15 Kelompok yang akan di arahkan di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Lokasi yang kami (Kelompok 3) dapatkan adalah Dusun Umbulsari, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dusun ini merupakan salah satu tempat relokasi untuk hunian sementara korban erupsi Gunung Semeru.
Tempat ini juga merupakan tempat yang aman sementara dari erupsi Gunung Semeru di karenakan paling dekat dengan warga yang terdampak erupsi sehingga warga lebih dekat untuk di evakuasi.
Sebelum menentukan tema BMC (Bussines Model Camvas), kami melakukan survey lapangan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi lokasi yang akan kami bantu dan kembangkan untuk kegiatan KKN.
Menurut survey dan wawancara pada masyarakat sekitar yang kami lakukan, sebagian warga Dusun Umbulsari masih kesulitan dalam melakukan evakuasi saat terjadi erupsi Gunung semeru dan masih banyak warga yang bingung untuk di evakuasi kemana.
Kemudian dilihat dari perekonomian warga sekitar yaitu pertanian, dan juga membuat kerajinan bambu. Kemudian di dusun ini terdapat tempat wisata yang disebut “Hutan Bambu” di tempat ini terdapat banyak bambu yang mana masyarakat sekitar dapat membuat aksesoris sebagai perekonomian mereka di sini.
Kami juga melakukan wawancara ke Kepala Dusun yang bernama Pak Rudi mengenai sanitasi di desa ini. Kata pak rudi di Dusun ini untuk sanitasi lingkungannya sudah bagus akan tetapi di dusun ini terdapat sungai kecil yang panjang yang terhubung dari sumber “Hutan bambu”.